BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Saefuddin, mengungkapkan bahwa kasus stunting di Kota Banjar mengalami penurunan yang signifikan.
Hal ini berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2024.
"Jumlah balita yang mengalami stunting dari Januari hingga Juli 2024 menunjukkan tren penurunan," ujar Saefuddin saat dihubungi, Minggu (1/9/2024).
Menurut data tersebut, sepanjang periode Januari hingga Juli 2024, tercatat ada 739 kasus stunting di Kota Banjar.
Dari empat kecamatan di Kota Banjar, Kecamatan Pataruman dan Langensari mencatat angka tertinggi.
"Di Kecamatan Pataruman, terdapat 267 balita yang mengalami stunting, sementara di Langensari ada 233 balita. Adapun di Kecamatan Banjar dan Purwaharja masing-masing terdapat 174 balita," jelasnya.
Saefuddin juga menambahkan bahwa meski kasus stunting di beberapa kecamatan masih fluktuatif, secara keseluruhan jumlahnya menunjukkan tren penurunan.
"Di beberapa kecamatan memang ada peningkatan, namun secara total, angka stunting cenderung menurun," tutupnya.
Editor : Asep Juhariyono