get app
inews
Aa Text
Read Next : Kabupaten Ciamis Raih Anugerah Kawistara 2024, Wujud Komitmen Pelestarian Bahasa dan Sastra Daerah

Warga Binaan Lapas Kelas IIB Ciamis Produksi Coir Net untuk Pasar Ekspor Korsel

Rabu, 28 Agustus 2024 | 17:32 WIB
header img
Warga Binaan Lapas Kelas IIB Ciamis Produksi Coir Net untuk Pasar Ekspor Korsel. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Febrian Valen

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Para warga binaan di Lapas Kelas II B Ciamis kini memiliki kesempatan baru untuk mengembangkan keterampilan dan menghasilkan pendapatan melalui produksi Coir Net, sebuah produk dari serabut kelapa yang akan diekspor ke Korea Selatan.

Program ini merupakan hasil kerja sama antara Lapas Kelas II B Ciamis dan PT Agri Lestari Nusantara, yang bertujuan untuk memberikan pelatihan keterampilan sekaligus menciptakan peluang ekonomi bagi para narapidana. 

Kepala Lapas Kelas II B Ciamis, Beni Nurrahman, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian bagi warga binaan.

"Warga binaan dilibatkan dalam kegiatan ini agar tetap fokus selama menjalani masa hukuman dan mempersiapkan keterampilan yang bermanfaat setelah mereka bebas nanti," ujar Beni di Lapas Kelas II B Ciamis pada Selasa (27/08/2024).

Dalam skema kerja sama ini, PT Agri Lestari Nusantara menyediakan semua bahan baku yang diperlukan, sementara proses produksi Coir Net dilakukan oleh 36 warga binaan yang telah diseleksi dan dilatih sebagai pekerja resmi di bagian bimbingan kerja Lapas Ciamis.

“Kami menetapkan target produksi harian sebanyak 100 unit. Setelah produk selesai, PT Agri akan mengambilnya untuk kemudian diekspor ke Korea Selatan, di mana Coir Net digunakan sebagai media pembibitan tripang,” jelas Beni.

Warga binaan yang terlibat dalam produksi ini akan mendapatkan 50% dari hasil kontrak kerja sama sebagai upah, sementara sisanya akan dialokasikan untuk PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dan operasional Lapas.

Selain produksi Coir Net, Lapas Ciamis juga mengembangkan beberapa produk lain, termasuk keripik dan keset serabut kelapa. "Kami baru saja menerima pesanan 100 pcs keripik dari Lapas Garut, serta pesanan keset dari berbagai instansi pemerintah daerah dan rumah makan," ungkap Beni.

Beni berharap bahwa program-program seperti ini dapat terus berkembang dan mendapatkan dukungan dari pemerintah serta masyarakat setempat. 

Tujuannya adalah agar warga binaan memiliki keterampilan dan modal usaha yang memadai ketika kembali ke masyarakat, sehingga mereka tidak lagi menghadapi kesulitan ekonomi dan menganggur.

"Ini adalah langkah nyata dalam upaya membangun kembali kehidupan para warga binaan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," tutup Beni.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut