Heboh! Mortir Diduga Peninggalan Belanda Ditemukan di Pancatengah Tasikmalaya

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Warga Kampung Cibuntu, Desa Cibuniasih, Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya, digemparkan oleh penemuan sebuah benda yang diduga kuat sebagai mortir peninggalan zaman penjajahan Belanda. 

Benda tersebut ditemukan di kolam ikan milik Suryana (50), warga setempat, pada Selasa (27/8/2024) sekitar pukul 12.15 WIB. Suryana menceritakan, penemuan tersebut bermula ketika ia sedang melakukan pengerukan lumpur di kolam ikannya. 

Baca Juga

Keruk Lumpur di Kolam Ikan, Warga Tasikmalaya Temukan Mortir Peninggalan Belanda

Awalnya, ia mengira benda tersebut hanyalah sepotong kayu. Namun, setelah benda tersebut diangkat, ia mendapati bahwa yang dipegangnya adalah sebuah besi yang menyerupai mortir.

“Saya awalnya berpikir itu hanya potongan kayu, tapi setelah saya angkat, ternyata itu adalah besi. Setelah diperhatikan lebih saksama, saya menduga itu adalah mortir atau amunisi,” ujar Suryana.

Menyadari potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan, Suryana langsung melaporkan temuan tersebut kepada aparatur Desa Cibuniasih. Kepala Desa kemudian meneruskan laporan ini kepada Polsek Pancatengah untuk tindakan lebih lanjut.

Baca Juga

Penemuan Mortir di Kadipaten Tasikmalaya Hebohkan Warga

Sekitar pukul 13.50 WIB, Kapolsek Pancatengah, Iptu HB. Aris Wibowo, tiba di Kantor Desa Cibuniasih dan menemukan bahwa mortir tersebut telah dipindahkan oleh perangkat desa ke halaman kantor desa. 

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, pihak Polsek segera memasang garis polisi di sekitar lokasi penyimpanan mortir.

Benda yang diduga mortir ini memiliki panjang sekitar 42 cm dengan diameter 10 cm. Hingga Selasa malam, situasi di lokasi penemuan tetap aman dan kondusif. 

Tim penjinak bom (Jibom) dari Sat Brimob Polda Jawa Barat, yang dipimpin oleh Panit Jibom Ipda Erik Heriyadi, sedang dalam perjalanan menuju lokasi untuk menangani benda tersebut lebih lanjut.

Penemuan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga setempat, namun berkat respons cepat dari aparat kepolisian, situasi dapat dikendalikan dengan baik.

Editor : Asep Juhariyono