TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya menggelar rapat kerja bersama BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan, dan berbagai rumah sakit di kota tersebut pada Selasa (20/8/2024).
Pertemuan ini difokuskan pada pembahasan layanan kesehatan, khususnya penanganan penyakit jantung yang hingga kini belum sepenuhnya tercover oleh BPJS.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Gilman Mawardi, S.Pd, menjelaskan bahwa rapat ini adalah bagian dari upaya untuk mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) yang telah lama diperjuangkan di Kota Tasikmalaya.
"Alhamdulillah, kami sudah mencapai UHC dan bahkan mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat. Namun, yang lebih penting adalah memastikan bahwa seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat dari pelayanan kesehatan ini, terutama dalam penanganan penyakit jantung," ujar Gilman.
Gilman menekankan pentingnya layanan cepat untuk penyakit jantung, mengingat waktu penanganan yang sangat terbatas atau golden time.
Menurutnya, penundaan dalam penanganan dapat berakibat fatal bagi pasien, sehingga fasilitas seperti Cath Lab harus tersedia dan berfungsi optimal di rumah sakit di Kota Tasikmalaya.
"Saat ini, Rumah Sakit Jantung Kota Tasikmalaya belum sepenuhnya bekerja sama dengan BPJS dalam hal layanan Cath Lab, yang merupakan salah satu instrumen penting untuk diagnosa dan intervensi jantung. Oleh karena itu, kami memanggil semua pihak terkait untuk memastikan kerja sama ini segera terealisasi," tambah Gilman.
Cath Lab, atau kateterisasi jantung dan angiografi, adalah prosedur medis invasif yang menggunakan sinar-X untuk memvisualisasikan pembuluh darah.
Gilman berharap rumah sakit lain di Tasikmalaya juga dapat menyediakan layanan ini, sehingga terjadi kompetisi sehat yang berujung pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Sementara itu, Direktur Utama RS Jantung Kota Tasikmalaya, dr. Idrus Dilawar, MARS, mengonfirmasi bahwa layanan Cath Lab di rumah sakitnya belum tersedia.
"Memang, kami belum memiliki layanan Cath Lab. Alat ini sangat canggih dan butuh perjanjian khusus dengan BPJS Kesehatan untuk bisa digunakan," jelas Idrus.
Meski Kota Tasikmalaya telah mencapai UHC, Idrus mengakui bahwa pelayanan jantung belum bisa dilakukan secara maksimal di rumah sakitnya. Ia berharap dukungan dari Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya dapat mempercepat realisasi layanan tersebut.
"Alat ini sangat penting untuk diagnosis dan intervensi penyakit jantung, dan bisa menyelamatkan banyak nyawa. Dengan tingkat kasus jantung yang cukup tinggi di Tasikmalaya, layanan ini menjadi sangat mendesak," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono