get app
inews
Aa Text
Read Next : Hiswana Migas Priangan Timur: Pangkalan BBM dan Elpiji Nakal Akan Ditindak, Izin Terancam Dicabut

Agen Gas Elpiji Nonsubsidi di Tasikmalaya Ngaku Penjualannya Merosot 30 Persen Usai Kenaikan Harga

Senin, 28 Februari 2022 | 15:18 WIB
header img
Agen Gas Elpiji Nonsubsidi di Tasikmalaya Ngaku Penjualannya Merosot 30 Persen Usai Kenaikan Harga. (Foto: Dok. iNewsTasikmalaya.id))

TASIKMALAYA, iNews.id - Agen penjual gas elpiji nonsubsidi di Kota Tasikmalaya mengaku, penjualan gas elpiji nonsubsidi mengalami penurunan hingga 30 persen.

Hal tersebut lantaran terjadinya kenaikan harga elpiji nonsubsidi yang dilakukan oleh PT Pertamina yang berlaku sejak Minggu (27/2/2022).

Penurunan penjualan gas elpiji nonsubsidi ini seperti yang dialami oleh agen gas PT Elbugas di Jalan Sutisna Senjaya, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.

Jika biasanya mampu menjual 100 tabung per hari, kini hanya mampu terjual 70 tabung perhari. Terkini, harga gas elpiji nonsubsidi untuk ukuran tabung 5,5 kilogram adalah Rp 91 ribu dan untuk ukuran tabung 12 kilogram Rp 191 ribu.

"Merosot kang hampir 30 persen. Biasanya bisa keluar 100 tabung lebih per hari, sekarang paling banyak paling 70 tabung saja. Harganya mulai naik per hari ini,” ujar Edi, salah seorang pengurus PT Elbugas.

Dikatakan dia, sebelumnya harga gas elpiji tabung 5,5 kilogram Rp80 ribu dan tabung 12 kg Rp 165 ribu. Pembelian gas nonsubsidi berkurang imbas dari beberapa komoditi kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga. Seperti harga tahu tempe, daging sapi dan komoditi lainnya mengalami kenaikan harga.

"Mulai kemarin ada ramai kenaikan harga kedelai dan tahu tempe, mulai ada penurunan pembelian gas elpiji nonsubsidi. Tambah lagi, mulai hari ini harga sudah naik, ya sudah tambah merosot saja omset kami," kata dia.

Ia berharap masyarakat bisa memaklumi kenaikan harga ini karena harga gas elpiji nonsubsisi berdasarkan pada keputusan PT Pertamina.

Pihaknya selama ini hanya mengikuti rate harga Pertamina dan perusahannya hanya sebagai penyalur resmi penjualan kepada pangkalan yang diteruskan kepada masyarakat.

"Kita kan harga agen di sini. Pangkalan dan eceran beda lagi dan tentunya lebih tinggi dari kita karena ada tambahan ongkos dan lainnya," ucapnya.

Sebelumnya, PT Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga mulai Minggu, 27 Februari 2022, menaikkan harga elpiji nonsubsidi untuk menyesuaikan dengan harga minyak dan gas bumi di pasar global.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut