Wunja mengungkapkan, selama masa hilangnya, ia mengunjungi Bandung bersama seorang teman yang baru dikenalnya.
Di Bandung, ia tidur di masjid dan terpaksa menggadaikan sepeda motornya senilai Rp300 ribu untuk biaya makan sehari-hari.
Sebelumnya, kasus hilangnya Wunja sempat diramaikan oleh kabar penculikan yang menuntut tebusan sebesar Rp30 juta yang tersebar di media sosial.
Namun, AKP Nurrozi memastikan bahwa informasi tersebut adalah hoaks. "Setelah orang tua Wunja memposting mengenai kehilangannya di Facebook, ada pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan situasi untuk meminta tebusan," jelas Nurrozi.
Menurut Nurrozi, pihak yang mengaku sebagai penculik menolak untuk memberikan bukti melalui panggilan video atau video call, yang menunjukkan bahwa upaya tersebut adalah penipuan.
"Penelpon meminta uang tebusan dan mengklaim Wunja berada di Bandung, tetapi saat diminta video call untuk membuktikan keberadaan anak, mereka tidak dapat menunjukkan bukti yang valid," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono