TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Sebanyak 38 orang di wilayah Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Hal itu disampaikan oleh Programer DBD Puskesmas Bungursari, Imam Surahman, disela-sela kegiatan pemeriksaan jentik nyamuk di perumahan Mega Mutiara Tasik Regensi, Kamis (25/7/2024).
"Untuk saat ini yang kami tangani ada 38 orang yang DBD dari anak-anak hingga orang dewasa," ujar Imam.
Dalam upaya mencegah penyebaran DBD agar tidak semakin meluas dan banyak warga yang terjangkit, dikatakan Imam, pihaknya bersama kader posyandu dan anak-anak magang dari SMK BPN Kota Tasikmalaya melaksanakan pemeriksaan jentik nyamuk ke lokasi-lokasi yang memang ditemukan adanya kasus DBD.
"Hari ini kami bersama kader melaksanakan pemeriksaan jentik nyamuk ke rumah-rumah warga. Yang kita periksa itu tempat penampungan air seperti bak mandi, ember, dan dispenser," ungkapnya.
Imam menyebut, dalam mencegah penyebaran DBD, hal yang bisa dilakukan adalah dengan meningkat kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan menutup tempat-tempat penampungan air yang dapat menjadi tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk.
"Yang utama itu PSN ya, pemberantasan sarang nyamuk. Kemudian selalu mengecek tempat penampungan air, ada jentik nyamuknya tidak. Terus tingkatkan kesadaran kebersihan lingkungan," ungkapnya.
Ia menyebut, kegiatan pemeriksaan jentik nyamuk ke rumah-rumah warga ini lebih diintensifkan guna menekan penyebaran dan pemberantasan vektor DBD, yaitu nyamuk Aedes Aegypti.
"Tadi ada ditemukan jentik nyamuk dibeberapa rumah. Kita langsung berantas bersama yang punya rumahnya. Kami juga berikan edukasi tentang DBD kepada warga untuk pencegahan," jelasnya.
Imam berharap, dengan upaya pemeriksaan jentik nyamuk di tempat penampungan air ini dapat menekan penyebaran DBD di wilayah kerja Puskesmas Bungursari.
"Kami juga mengimbau kepada warga untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan. Kami koordinasi dengan RT agar kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan lebih ditingkatkan," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono