TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Akibat mengonsumsi minuman keras (miras) berlebihan, seorang pria berinisial IP (33) nekat melakukan aksi percobaan bunuh diri dengan membaringkan tubuhnya di perlintasan rel kereta api.
Beruntung, aksi IP, warga Kabupaten Tangerang yang saat ini berdomisili di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, berhasil digagalkan oleh warga bersama pihak kepolisian.
Insiden yang sempat menghebohkan warga terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, tepat di perlintasan rel Kereta Api PJL 351 Pasar Pancasila, Kelurahan Lengkongsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.
Setelah diamankan, Bhabinkamtibmas Polsek Tawang, Aipda Gian Fajar, bersama Brigpol Iman Irmansyah, langsung membawa IP ke Mako Polsek Tawang Polres Tasikmalaya Kota.
Kapolsek Tawang, Iptu Deni Susanto, mengatakan bahwa IP yang nekat mengakhiri hidupnya tengah berada di bawah pengaruh miras yang membuat dirinya hilang kesadaran.
"Kondisi saudara IP masih terbawa pengaruh minuman keras. Jadi, dugaan karena terpengaruh minuman keras sehingga IP berusaha menabrak diri dengan tiduran di bantaran rel kereta api," kata Deni kepada wartawan.
Berdasarkan KTP yang dibawa IP, Deni mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil menghubungi keluarganya untuk melakukan penjemputan di Mako Polsek Tawang.
"Karena alhamdulillah dari saudara IP itu membawa KTP, jadi kami tidak sulit untuk menghubungi keluarganya. Dan sudah dijemput oleh keluarganya dari Polsek Tawang," ujar Deni.
Sementara itu, kakek dari saudara IP, Suparman (70), mengaku kaget setelah mendapatkan informasi cucunya hendak mengakhiri hidupnya dengan cara menabrakkan diri ke kereta api.
Menurut Suparman, IP yang kesehariannya mengamen di wilayah Singaparna sudah dua bulan tinggal bersamanya dan tidak mau tinggal bersama ibunya di Kabupaten Tangerang.
"Tidak pulang ke rumah itu lima hari. Biasanya dia ngamen di wilayah Singaparna. Dapat info dari kepala wilayah, cucu saya diamankan warga dan polisi karena mau melakukan aksi percobaan bunuh diri," kata Suparman di Mako Polsek Tawang sebelum membawa IP pulang.
Suparman menjelaskan, bahwa di tempat tinggalnya sendiri di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, cucunya menjalani kehidupan seperti biasanya dan rajin beribadah di masjid.
"Saya juga tidak pernah dengar cucu saya berbicara bahwa dia ingin bunuh diri. Karena kesehariannya juga, cucu saya suka shalawatan, ibadah ke masjid," ujarnya.
Sebelum ke Tasikmalaya, Suparman menyebut cucunya lama merantau di Sulawesi untuk bekerja menjadi seorang sales regulator.
"Ucapan terima kasih kepada pihak kepolisian yang sudah mengamankan cucu saya dari kejadian tersebut. Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang lagi," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono