Selain itu, lanjut Ustaz Berri, menghafal Quran berjamaah di rumah dengan melibatkan anggota keluarga juga sangat bisa dilakukan.
"Metodanya sama, awalnya mendengarkan lalu mengikuti dan menghafal secara berjamaah. Misal ayah yang pertama kali membaca lalu diikuti istri, anak dan penghuni rumah lainnya. Kemudian menghafal secara bersama-sama," paparnya.
Hal senada dikemukakan dai kondang asal Jakarta, Ustaz Rheza Rendy, yang juga jadi pembicara. Menurutnya, hati yang bersih merupakan modal dasar bisa menghafal Quran dengan cepat. Ia pun menyebut, Alquran adalah sebuah powerfull yang bisa mengubah hidup seseorang.
"Alquran itu benda powerfull yang bisa mengubah hidup kita. Satu kata saja dalam Alquran lalu kita fahami, pikirkan, dan praktikan, maka akan mengubah hidup kita lebih baik menuju ridho Allah SWT," tandas Ustaz Rheza.
Ustaz Rheza pun menegaskan pentingnya membaca dan menghafal Alquran sebagai sesuatu yang mengasyikan. Karena pada dasarnya manusia senang dengan hal-hal yang mengasyikan.
"Buka HP bisa berjam-jam karena mengasyikan, bisa melihat dunia. Nah, membaca dan menghafal Alquran harus dibawa ke situ dengan mencari metoda bagaimana menjadi asyik," ujarnya.
Sementara dai kondang asal Tasikmalaya, Ustaz Hudzaifah Aslam M, menyoroti penghafalan Alquran bukan soal cepat dan banyak yang dihafal.
Namun menurutnya, harus diawali dulu dan tertanam dalam jiwa bahwa Alquran adalah teman hidup sampai akhir hayat nanti.
"Setelah kita punya prinsip seperti itu, maka membaca dan menghafal Quran akan menjadi kebutuhan. Perlu diingat, jika merasa susah menghafal gunakan prinsip satu ayat satu hari. Nanti akan terbiasa dan bertahap bisa ditingkatkan dua ayat sehari dan seterusnya," imbuh Ustaz Hudzaifah.
Editor : Asep Juhariyono