Lebih jauh aktivis pemuda Kota Tasikmalaya ini mengatakan, para guru dan kepala sekolah jangan berkilah ketika ada anak didiknya yang terlibat geng motor bahwa itu sudah di luar jam sekolah. Artinya itu kewajiban orang tuanya. Akan tetapi orang tua dan pihak sekolah harus bersama-sama memiliki tanggung jawab yang sama bahwa mereka ini adalah generasi penerus bangsa yang harus dijaga, dididik dan harus dibimbing.
“Broken Home bisa jadi faktor juga anak-anak ini terlibat geng motor, karena indikator mereka turun ke jalan salah satunya kondisi di lingkungan keluarga, lingkungan di mana dia tinggal dan lingkungan sekolah dan lingkungan bermain. Artinya setiap ruang ini harus diisi dengan hal yang positif. Faktor utama mereka masuk geng motor itu lingkungan,” tegas Farid.
Editor : Asep Juhariyono