“Saya hanya memberi makan kucing-kucing yang terlantar di sisi jalan di sekitar kawasan IC. Bukan yang berada di dalamnya. Di sekitar jalan ini, ada banyak juga. Ada sekitar 40 ekor kucing terlantar di kota galendo tersebut yang setiap sore menunggu kedatangan saya,” katanya.
Dena juga memberi makan kucing-kucing terlantar di sekitar GGT, Stadion Ciamis, dan Alun-Alun Ciamis. Setiap hari, dia mengeluarkan uang sekitar Rp 200.000 untuk memberi makan kucing, baik berupa kerupuk khusus maupun pasta ikan dalam kaleng.
Dengan menggunakan tas khusus berisi makanan untuk kucing, Dena berkeliling Ciamis Kota untuk memberi makan kepada kucing-kucing yang selalu setia menunggu di lokasi-lokasi yang sudah menjadi rutinitasnya.
“Sebagai penyayang kucing, saya berharap agar kucing-kucing terlantar tersebut selalu sehat, tetapi populasi mereka tidak terus bertambah. Mudah-mudahan Dinas Peternakan dapat melakukan sterilisasi terhadap kucing-kucing terlantar agar tidak terus berkembang biak, seperti yang dilakukan di Kota Bandung,” ujarnya.
Selain memberi makan, Dena juga sering membawa kucing-kucing terlantar yang sakit ke klinik hewan.
Dengan kecintaannya pada kucing, Dena secara khusus menyediakan bagian pekarangan belakang rumahnya sebagai tempat kuburan untuk kucing-kucing yang telah meninggal terlantar. Sudah ada 13 ekor kucing yang dikuburkan di sana.
“Sudah penuh juga tempatnya sebenarnya,” tambahnya.
Editor : Asep Juhariyono