get app
inews
Aa Text
Read Next : Berkah HUT ke-22 Kota Tasikmalaya, Puluhan TPS Liar Lenyap

Budayawan Tasikmalaya Acong: Penghargaan Sertifikat Adipura 2023 Tak Sesuai dengan Kenyataan

Kamis, 07 Maret 2024 | 16:05 WIB
header img
Budayawan Tasikmalaya Ashmansyah Timutiah: Penghargaan Sertifikat Adipura 2023 Tak Sesuai dengan Kenyataan. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Prestasi yang didapatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, yaitu Sertifikat Adipura 2023 yang diterima pada Selasa (5/3/2024) lalu dari KLHK mendapatkan kritikan dari berbagai pihak.

Salah satunya datang dari budayawan dan juga pemerhati lingkungan, Ashmansyah Timutiah atau yang akrab disapa Acong.

Menurut Acong, Sertifikat Adipura 2023 yang diraih Pemkot Tasikmalaya dinilai tak diikuti dengan peningkatan kondisi lingkungan secara nyata. 

Dia menilai masyarakat merasa diuntungkan kalau persoalan di lingkungan selesai dan tidak menimbulkan permasalahan lainnya. 

"Ya kalau sertifikat itu gampang ya, bisa dibeli, yang jelas masyarakat merasa beruntung atau tidak dengan sertifikat itu," kata Acong, Kamis (7/3/2024).

"Karena yang jadi keinginan masyarakat itu bukan sertifikatnya, tapi persoalan lingkungan apakah selesai. Kan masih banyak sampah, banjir. Kalau persoalan sertifikat itu tidak begitu penting," sambung dia. 

Bahkan dirinya mencurigai berbagai sertifikat yang diraih Pemkot Tasikmalaya hanya menjadi poin atau menambahkan bintang buat Cheka ketika sudah selesai memimpin Kota Tasikmalaya.

"Jadi saya pikir, Adipura tidak beralasan untuk Pemkot. Curiga ini kepentingannya malah untuk Pj mendapatkan poin-poin ketika menjabat di Kota Tasikmalaya," ucap Acong. 

"Dia (Cheka) butuh banyak bintang, sehingga dia balik ke Jakarta itu penting bagi karier dia selanjutnya. Karena di Kota Tasikmakaya itu menjadi sebuah ujian bagi dia. Cuma sayangnya, dia terjebak dengan wilayah-wilayah yang sifatnya dipermukaan," lanjutnya.

Di sisi lain, Acong menyebut, masih banyak permasalahan lingkungan, seperti masalah sampah, lingkungan pasar, terminal, dan ruang terbuka hijau yang belum mendapatkan perhatian yang serius. 

"Nah itu, (sertifikat) tidak begitu penting itu karena masyarakat yang riil saja persoalan sampah selesai, itu riil. Sementara, persoalan sampah kan belum selesai," ujarnya. 

"Sampah sampai saat ini tidak ada pengolohan, hanya pengelolaan dari satu tempat ke tempat lain, tidak ada pengolohan. Pasar kita lihat, pasar masiih banjir, masih berantakan, ruang terbuka hijau masih dikuasai PKL. Itu poin poin yang menjadi penilaian adipura kan," lanjut Acong. 

Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengungkapkan, bahwa penganugerahan Sertifikat Adipura 2023 yang berhasil diraih itu bukan satu satunya tujuan. Itu adalah bentuk dari apresiasi pemerintah perihal bukti kesuguhan Pemkot Tasikmalaya ingin membuat kota ini menjadi resik. 

"Dengan adanya penghargaan Sertifikat Adipura ini, kita kemudian merepleksikan diri kembali, apakah kita inggin membuang sampah sembarangan, maka kita harusnya berpikir dengan tiga kali, sehingga tidak bertumpuk sampah itu," ucap Cheka.

"Perlu adanya kontribusi, maka mari bersihkan kota jangan buang sampah sembarangan, sehingga suatu saat kita bisa meraih Piala Adipura bahkan Kencana," tandasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut