Tengkorak Si Abah, Macan Tutul Raja Gunung Sawal Ditemukan Mati di Kebun Warga. (Foto: Ist)
Menurut Andi, yang memungkinkan Si Abah mati secara alami dan bukan mati karena diracun adalah adanya belatung hidup di tulang dan sekitarnya.
“Itulah yang memungkinkan Si Abah bukan mati diracun karena ada belatung hidup di sekitar tulangnya,” ucapnya.
Ia menjelaskan, penemuan tulang belulang Si Abah sekitar 500 meter sampai 600 meter di luar kawasan marga satwa Gunung Sawal yakni di areal kebun warga.
“Keyakinan kita itu tulang belulang Si Abah adalah kita punya data morfometrik Si Abah mulai dari gigi, tulang tengkorak dan yang lainnya. Kemudian kita cocokan dan 99 persen cocok. Diperkuat juga dengan keterangan dokter hewan,” jelas Andi.
“Jadi Si Abah mati alami di daerah kekuasaan atau kerajaannya,” tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono