Epilepsi Kambuh, Pria di Tasikmalaya Ditemukan Ngambang di Kolam Ikan
Kapolsek menyebut, jenazah korban dievakuasi ke Puskesmas Sangkali untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pihak keluarga juga menerima kejadian ini sebagai musibah.
"Kami evakuasi ke puskesmas untuk pemeriksaan. Pihak keluarga menerima ini sebagai musibah dan jenazah akan segera dimakamkan," ungkapnya.
Perwakilan keluarga korban, H Wahid, mengatakan, bahwa korban memang memiliki riwayat penyakit epilepsi.
"Memang dia (korban) punya riwayat penyakit epilepsi. Bukan satu ini saja, sudah kejadian beberapa kali pernah kambuh. Cuma posisi sekarang di air. Biasanya di rumah atau sedang beraktivitas," kata Wahid.
Ia menyebut, kebiasaannya memang seiring mancing. Aktivitasnya kalau siang menjahit dan kadang-kadang mancing malam harinya.
"Semalam itu, ayahnya ada di rumah saya. Dia (korban) pamitan pergi sehabis isya untuk mancing di sungai," ungkapnya.
Wahid menambahkan, orang tua korban menyadari bahwa memang anaknya memiliki riwayat penyakit epilepsi sehingga menolak untuk dilakukan autopsi.
Terkait ada luka dan darah pada tubuh korban, lanjut Wahid, darah tersebut diduga lantaran terkena benda seperti duri yang ada di dalam kolam.
"Kalau darah itu mungkin karena terkena duri ya, karena kan epilepsi itu kalau kambuh tidak diam, jadi bergerak-gerak. Mungkin itu kena duri," ucapnya.
"Tadi saya sudah ngomong dengan orang tuanya dan memang sudah menyadari jika anaknya memiliki riwayat epilepsi sehingga menolak dilakukan autopsi," pungkas Wahid.
Editor : Asep Juhariyono