Epilepsi Kambuh, Pria di Tasikmalaya Ditemukan Ngambang di Kolam Ikan
TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Mayat pria di kolam ikan di wilayah Tamansari, pada Jumat (16/2/2024)diketahui bernama Asep Maulana Rahman (30), warga Karanganyar, Kelurahan Mugarsari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.
Korban kali pertama oleh warga yang sedang mencari jamur di sekitar lokasi penemuan mayat. Saat ditemukan, posisi korban dalam keadaan miring dan mengambang.
Kapolsek Tamansari AKP Nurrozi, membenarkan adanya temuan tersebut. "Benar, kami menerima laporan dari warga adanya mayat di kolam ikan. Kami langsung ke lokasi dan lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara)," ujar AKP Nurrozi kepada iNewsTasikmalaya.id, Jumat (16/2/2024).
Menurutnya, berdasarkan informasi dari saksi-saksi dan keluarga korban, bahwa pria berusia 30 tahun tersebut pergi memancing di sungai dekat kolam ikan, pada Rabu (15/2/2024) malam.
Korban diduga terjatuh ke kolam dan akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia pada Jumat pagi.
"Informasi dari keluarga, korban pergi memancing semalam di sungai dekat kolam ikan. Korban juga diketahui memiliki riwayat penyakit epilepsi. Diduga penyakitnya kambuh dan terjatuh ke kolam," ujarnya.
Kapolsek menyebut, jenazah korban dievakuasi ke Puskesmas Sangkali untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pihak keluarga juga menerima kejadian ini sebagai musibah.
"Kami evakuasi ke puskesmas untuk pemeriksaan. Pihak keluarga menerima ini sebagai musibah dan jenazah akan segera dimakamkan," ungkapnya.
Perwakilan keluarga korban, H Wahid, mengatakan, bahwa korban memang memiliki riwayat penyakit epilepsi.
"Memang dia (korban) punya riwayat penyakit epilepsi. Bukan satu ini saja, sudah kejadian beberapa kali pernah kambuh. Cuma posisi sekarang di air. Biasanya di rumah atau sedang beraktivitas," kata Wahid.
Ia menyebut, kebiasaannya memang seiring mancing. Aktivitasnya kalau siang menjahit dan kadang-kadang mancing malam harinya.
"Semalam itu, ayahnya ada di rumah saya. Dia (korban) pamitan pergi sehabis isya untuk mancing di sungai," ungkapnya.
Wahid menambahkan, orang tua korban menyadari bahwa memang anaknya memiliki riwayat penyakit epilepsi sehingga menolak untuk dilakukan autopsi.
Terkait ada luka dan darah pada tubuh korban, lanjut Wahid, darah tersebut diduga lantaran terkena benda seperti duri yang ada di dalam kolam.
"Kalau darah itu mungkin karena terkena duri ya, karena kan epilepsi itu kalau kambuh tidak diam, jadi bergerak-gerak. Mungkin itu kena duri," ucapnya.
"Tadi saya sudah ngomong dengan orang tuanya dan memang sudah menyadari jika anaknya memiliki riwayat epilepsi sehingga menolak dilakukan autopsi," pungkas Wahid.
Editor : Asep Juhariyono