get app
inews
Aa Text
Read Next : Herman Suryatman: Penataan Tata Ruang Harus Mencerminkan Kepedulian pada Masyarakat

Buka SJI di Bandung, Nadiem Makarim: Misinformasi dan Disinformasi Rentan Terjadi di Masyarakat

Selasa, 06 Februari 2024 | 16:34 WIB
header img
Buka SJI di Bandung, Nadiem Makarim: Saat ini Misinformasi dan Disinformasi Rentan Terjadi di Masyarakat. Foto: Istimewa

BANDUNG, iNewsTasikmalaya.id - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengungkapkan, saat ini misinformasi dan disinformasi rentan terjadi di masyarakat.

Hal itu akibat pemberitaan yang ada saat ini seolah tidak memiliki standar penulisan yang komprehensif dan integritas yang kuat.

Mendikbudristek menyampaikan hal tersebut, saat memberikan sambutan pada pembukaan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Kelas Muda Angkatan pertama, di Sekretariat PWI Jawa Barat, Jalan Wartawan, Kota Bandung, Selasa (6/2/2024). 

"Saya suka dibuat pusing oleh beberapa publikasi berita online atau daring tentang sebuah isu. Pusing karena tidak komprehensif. Padahal saya belum mengetahui isu tersebut sebelumnya," kata Nadiem.

Ia pun berpesan agar para wartawan selalu menjaga kualitas produk jurnalisme yang dibuatnya di tengah disrupsi informasi seperti yang terjadi saat ini.

“Saya sendiri suka berita di mana setiap orang dijelaskan. Bahkan orang terkenal pun dijelaskan siapa dia. Seolah pembaca tidak mengetahui hal itu. Itu menurut saya salah satu adalah standar jurnalisme yang perlu diterapkan, sehingga masyarakat pun naik tingkat literasinya," ujar Mendikbudristek. 

Nadiem berharap, ajang SJI ini bisa meningkatkan kualitas para wartawan agar setelah kembali ke lapangan bisa merangkum sebuah berita yang benar, komprehensif dan berintegritas.

Mendikbudristek mengungkapkan, dunia jurnalisme saat ini tengah bersaing dengan Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan.

"Perkembangan teknologi yang ada saat ini harus dijadikan pijakan peningkatan jusnalisme di Indonesia. Bukan malah sebaliknya jadi alasan menurunnya kualitas jurnalisme," kata Nadiem.

Menurut Nadiem, teknologi telah merubah segala aspek termasuk sektor jurnalisme. Karena itu tidak ada alasan untuk terjadinya kualitas jurnalisme.

"Wartawan harus berkompetisi dengan AI sekarang. Kita harus berintegritas, berpikiran kritis, kita harus menulis dengan hati nurani, karena itu yang tidak dimiliki oleh mesin kecerdasan buatan,” kata Nadiem.

Sementara itu, Ketua PWI Pusat, Hendri Ch Bangun, mengatakan, SJI merupakan lanjutan dari program yang sebelumnya sudah digagas yaitu tahun 2016 lalu.

SJI merupakan program peningkatan kompetensi dan wawasan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Apalagi, menurut Hendri, SJI adalah ikon dari PWI yang sudah berjalan sejak lama.

“Pada saat pertama kali diadakan di Palembang tahun 2010, pemberi kuliah pertama adalah Presiden SBY. Untuk kali ini, multitasking jurnalisme menjadi andalan. Termasuk berpikir kritis, berwawasan kebangsaan, dan menjaga integritas,” ujar Hendri.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut