Dikatakan Cheka, dengan kecilnya jalur air serta daya tampung yang sudah tidak mencukupi akibat tingginya curah hujan mengakibatkan Jalan HZ Mustofa tepatnya di depan mal Plaza Asia Tasikmalaya terendam banjir.
"Yang di HZ, dengan kecilnya jalur, dengan curah sebesar 118 mililiter itu tidak tertampung, akhirnya terjadi genangan di sana. Tapi hitungannya kan 0 sampai 50, 50 sampai 100, 100 sampai 150. Jadi kalau sudah melebihi itu statusnya hujan sangat lebat. Mungkin daya tampung di HZ sudah tidak mampu," jelasnya.
Cheka menambahkan, banjir yang merendam sejumlah ruangan di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya merupakan sebuah peristiwa yang setiap tahunnya sering terjadi apabila sudah terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi. Sehingga, jangka pendek yang bisa dilakukan apabila terjadi banjir adalah dengan menggunakan pompa untuk menyedot air tersebut.
"Yang di rumah sakit, sebenarnya di sini tahunan juga sudah terjadi, hanya saja sebenarnya sudah disiapkan anggaran kemarin, dua kali terjadi gagal lelang akhirnya jadi silva tidak bisa dieksekusi. Sekarang jangka pendeknya diambil oleh pihak rumah sakit adalah atas saran BPBD membeli pompa," ucapnya.
"Sudah dibeli dua pompa untuk jangka pendek itu setidaknya kalau terjadi genangan lagi bisa langsung dipompa. Tapi juga harus ada solusi jangka panjangnya, proses penganggaran kita masuk diperubahan," lanjutnya.
Disinggung soal banjir yang setiap tahunnya terjadi di Jalan AH Nasution tepatnya di depan pom bensin Mangkubumi, Cheka menyebut, pihaknya akan terlebih dahulu melalukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi. Pasalnya, jalan tersebut milik Pemrov Jabar.
"Kita harus mengajukan ya perbaikan dari provinsinya ya. Saya juga monitor di depan Pom Mangkubumi ya, nanti kita coba usulkan ke provinsi. Titiknya memang setiap tahun ya," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono