"Kalau menurut saya mah program gagal. Jadi lorong Katasik sepi itu bukan lorong wisata malah jadi lorong hantu, lebih jadi ini instalasi sampah yang dibegitukan, ya rujit pada akkhirnya," ungkapnya.
Tatang menilai, lorong wisata Katasik yang ada di Kampung Situ Beet terkesan bahwa itu hanya pesanan saja. Sementara, di Situ Beet sendiri potensi apa yang mau diangkat dari daerah itu.
"Konon katanya ada anyaman, mana anyamannya di Situ Beet ada gak? Idealnya seperti itu. Kalau buat lorong katasik itu yang jelas saja. Misalkan di Centra Bordir, misalkan satu kampung centra bordir dibikin lorong wisata di situ ada ininya, wisatanya," ujarnya.
"Dan misal di Purbaratu, viewnya yang bagus, terus ada mendong, nah itu kan bisa dijadikan wisata agro bisnis misalkan," lanjut Tatang.
"Tidak ada lorong wisata pun tempat-tempat itu akan dikunjungi, apalagi kalau memang di situ ada nilai magnetnya secara visual," tegasnya.
Menanggapi soal akan dilanjutkannya program Katasik oleh Pemkot Tasikmalaya, Tatang menegaskan, program tersebut tidak layak dilanjutkan.
Editor : Asep Juhariyono