Pada 2020, di tengah pandemi COVID-19, Wahyu memilih fokus berjualan durian dan mendirikan Kedai Durian Kujang di sisi jalan raya Ciamis-Tasikmalaya.
Wahyu mendatangkan durian dari berbagai daerah agar stoknya selalu tersedia, mengingat musim durian berbeda-beda di setiap daerah.
“Tapi sekarang durian Kumbu Karno lagi tidak musim,” jelas Wahyu.
Meski pernah mengalami kerugian hingga Rp 130 juta karena durian yang rusak saat pengiriman, Wahyu tetap semangat dan lebih berhati-hati dalam memesan durian dari berbagai daerah.
“Durian tersebut dipetik masih muda. Hanya sebagian kecil yang bisa diselamatkan. Dari Rp 130 juta, hanya sekitar Rp 17 juta yang bisa diselamatkan. Ada dibagikan kepada warga. Tapi sebagian besar busuk dan dibuang,” ungkapnya.
Selain menjual durian, Wahyu juga menampung durian lokal dari warga setempat. Dia memberikan garansi 100 persen penggantian jika durian yang dibeli atau disantap di tempat tersebut busuk atau tidak sesuai standar. Kedai Durian Kujang juga menyediakan es goyobod durian, kopi, dan bibit berbagai varietas durian.
“Ada warga yang bawa lima atau sepuluh butir durian dari rumahnya, tetap saya tampung,” ujar Wahyu.
Sukses dalam bisnis durian, Wahyu baru saja membuka outlet baru Kedai Durian Kujang di seberang SPBU/Pom Bensin Cikoneng. Wahyu juga terlibat dalam bercocok tanam berbagai jenis durian di kebunnya seluas sekitar 4 hektare, tersebar di Dusun Cantigi Desa Kujang dan di Carik Pasir Angin Desa Darmacaang Cikoneng.
Editor : Asep Juhariyono