get app
inews
Aa Read Next : Terdakwa Pembunuhan Berencana Terhadap Wiwin Wintarsih Dijatuhi Hukuman Mati oleh PN Tasikmalaya

Ini Pengakuan Lengkap Tersangka Pembunuh Wiwin Wintarsih di Pagerageung Tasikmalaya

Jum'at, 01 Desember 2023 | 17:39 WIB
header img
Ini Pengakuan Lengkap Tersangka Pembunuh Wiwin Wintarsih di Pagerageung Tasikmalaya. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Asep Juhariyono

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Tersangka pembunuh Wiwin Wintarsih yang merupakan pacarnya sendiri, Herdis Permana(20), mengaku sebenarnya masih sayang terhadap korban, terlebih korban pun sangat perhatian pada dirinya.

"Saya sebenarnya sayang. Tapi begitu tahu dia sudah tak datang bulan lagi, saya panik karena tidak siap," ungkap Herdis, saat diperiksa lanjutan di Mapolres Tasikmalaya Kota, Jumat (1/12/2023).

Selain karena dirinya masih berstatus mahasiswa dan belum punya pekerjaan, juga tak terbayang harus menanggung aib punya anak di luar nikah.

Kasus tersebut berawal saat warga Kampung Puteran Kaler, Desa Puteran, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, dihebohkan temuan mayat perempuan muda tak dikenal tergeletak di sebuah kebun. Mayat dalam kondisi terluka di kepala dan leher.

Polsek Pagerageung dan Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota yang melakukan penyelidikan menemukan identitas korban yaitu Wiwin Wintasih (19), warga Kampung Tenjolaya, Desa Sindangherang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis.

Penyelidikan yang intensif, petugas akhirnya menemukan titik terang kasus pembunuhan tersebut dan menangkap pacar korban, Herdis Permana, tetangga satu kecamatan dengan korban.

Herdis mengakui selama menjalin hubungan asmara dengan korban sekitar dua tahun, sudah beberapa kali melakukan hubungan suami istri.

"Begitu dia memberitahu tak datang bulan lagi, saya tidak siap menghadapinya. Tidak kebayang bagaimana kehidupan ke depannya," kata dia. 

Tersangka kemudian membicarakan hal itu dengan korban, dan akhirnya sepakat untuk menggugurkan kandungan.

Keduanya pun kemudian melaksanakan upaya pengguguran tersebut dengan pihak lain. "Si orang menggugurkan bilang prosesnya sudah berhasil," ujarnya.

Namun seiring berjalan waktu, korban masih juga tak datang bulan. "Saya kembali panik dan bingung harus berbuat apa. Saya tidak siap menghadapinya," kata pria 20 tahun itu.

Di tengah kebingungannya tersebut, terbersit pikiran untuk menghabisi nyawa korban. Awalnya hati nuraninya menolak, tapi Herdis mengaku tak punya pilihan lain.

Akhirnya, pada Rabu (29/11/2023) ia melakukan komunikasi dengan korban untuk diajak jalan-jalan. "Pukul 09.00 kami berkomunikasi dan janjian ketemuan di kampus," ungkapnya.

Tersangka mengaku, saat itu ia sudah merencanakan akan menghabisi nyawa korban. Saat berada di kampus, tersangka mencari benda yang sekiranya bisa dijadilan alat untuk menghabisi sang kekasih.

"Di ruang kepramukaan saya menemukan sebuah balok dan pisau, dan keduanya dimasukkan ke dalam tas ransel saya," ujarnya.

Sekitar pukul 12.30 WIb, korban pun datang dan kemudian keduanya pergi naik motor milik korban. 

Keduanya sampailah di Kampung Puteran Kaler. Tersangka mengajak turun dan berjalan ke arah sebuah kebun. "Di situ kami sempat mengobrol, hingga akhirnya saya memukul korban dengan tangan dua kali hingga jatuh," ungkap Herdis. 

Ia kemudian menarik tubuh korban dengan maksud dijatuhkan kembali. "Saya keluarkan balok kayu dan dipukulkan dua kali ke punggung dan tiga kali ke kepalanya hingga akhirnya ia terdiam tapi terlihat masih hidup," ujarnya.

Nyawa Wiwin akhirnya melayang setelah Herdis menusukkan pisau yang dibawanya ke leher korban sebanyak tiga kali.

"Saya lihat sudah tidak bergerak sama sekali dan kemudian pergi meninggalkannya," pungkasnya. 

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Berita iNews Tasikmalaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut