CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ciamis, Sarno Maulana Rahayu, mengatakan, KPU akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengantisipasi cuaca ekstrim yang diprediksi akan terjadi pada hari pelaksanaan Pemilu 2024.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak cuaca ekstrem, dengan hujan intensitas tinggi, angin kencang, dan petir, akan terjadi pertengahan Februari 2024.
Hal itu bertepatan dengan 14 Februari, di mana bangsa Indonesia sedang melaksanakan pesta demokrasi, Pemilu 2024, pemilihan legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) akan dilaksanakan.
Saat ini, meskipun hujan telah mulai turun di beberapa daerah, namun belum masuk musim hujan secara menyeluruh. Ciamis juga sedang mengalami peralihan dari El Nino (kemarau kering) ke La Nina (cuaca ekstrim), yang ditandai dengan turunnya hujan secara sporadis yang belum merata.
"Saat ini, musim hujan sudah mulai, dan puncaknya diperkirakan pada pertengahan Februari nanti," ujar Sarno pada Selasa (21/11/2023).
Dengan masuknya musim hujan, lanjut Sarno, bahwa mitigasi bencana menjadi pertimbangan penting dalam pelaksanaan tahapan Pemilu, terutama dalam hal pendistribusian logistik. Proses ini akan dilakukan pada hari-hari puncak cuaca ekstrim dengan curah hujan tinggi.
Untuk memastikan keamanan pendistribusian logistik Pemilu 2024, Sarno menyebut, bahwa penggunaan mobil tertutup (mobil box) akan menjadi prioritas, baik dari KPU ke tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) maupun dari PPK ke Panitia Pemilihan Sub Kecamatan (PPS).
"Sama dengan Pemilu 2019, untuk pendistribusian logistik ini kami sedang menjajaki kerjasama dengan PT Pos Indonesia yang punya armada mobil box," ungkap Sarno.
Selain itu, pendistribusian logistik dari PPS ke Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) atau Tempat Pemungutan Suara (TPS) juga harus dilakukan dengan aman agar tidak terkena guyuran hujan.
Sarno juga menekankan pentingnya pemilihan lokasi TPS dengan mempertimbangkan mitigasi bencana, seperti ancaman longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin kencang. Lokasi TPS harus aman, nyaman, dan dilengkapi dengan jalur evakuasi jika terjadi bencana.
"Untuk tahapan pemilu ini, terlebih menghadapi hari H pemilu, kami akan berkoordinasi dengan BPBD (Ciamis)," ungkap Sarno.
Dari total 3.943 TPS yang akan digunakan pada Pemilu 2024, Sarno menambahkan, bahwa tingkat kerawanan bencana akan dipetakan.
Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrim yang diperkirakan mencapai puncaknya pada pertengahan Februari mendatang.
Editor : Asep Juhariyono