Dapur Mak Imoh Gosong Akibat Tungku yang Tidak Dimatikan dengan Sempurna

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id - Dapur rumah milik Mak Imoh (72) di Dusun Bangunsirna, Rt 02 RW 10, Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Ciamis, luluh lantak dan gosong akibat amukan si jago merah, pada Rabu (22/11/2023) sekira pukul 10.10 WIB. Api diduga berasal dari bara tungku yang masih menyala.

Pagi hari itu, sekitar pukul 08.00 WIB, Mak Imoh memasak air dengan menggunakan tungku di dapurnya. Setelah selesai memasak air sekitar pukul 09.00 WIB, korban mematikan api tungku dan langsung tidur siang di rumahnya yang berjarak terpisah dari dapur.

Baca Juga

Kebakaran Lahan dan Hutan Kembali Terjadi di Ciamis, Kebun Salak dan Bambu Ludes Terbakar

Sekitar pukul 10.00 WIB, Siti Maesaroh, seorang tetangga yang sedang lewat, melihat api berkobar dari dalam dapur Mak Imoh. 

Siti segera memberi tahu warga lain yang berada di sekitar lokasi kejadian. Salah seorang warga memberitahu Mako Damkar Ciamis setelah mendapat informasi tersebut.

"Atas informasi dari warga, petugas Damkar langsung mendatangi lokasi menggunakan satu mobil pancar dan satu mobil tangki air," ungkap petugas UPTD Damkar Satpol PP Ciamis Ali Sadikin, kepada iNewsTasikmalaya.id pada Rabu (22/11/2023).

Baca Juga

2 Hektar Kebun Jati di Pasir Ipis Ciamis Hangus Terbakar

Api berhasil dipadamkan sebelum merembet ke rumah korban dan rumah-rumah lain di sekitar lokasi. Yang terbakar adalah bagian dapur semi permanen berukuran 4 x 5 meter persegi beserta isinya. Kerugian materi diperkirakan mencapai sekitar Rp10 juta.

“Korban tidak sampai mengungsi, yang terbakar hanya bagian dapur. Sementara rumah selamat. Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut,” jelas Ali.

Ali Sadikin menyampaikan bahwa kobaran api yang melanda dapur rumah Mak Imoh diduga berasal dari tungku yang belum dimatikan sepenuhnya. 

Baca Juga

Kebakaran Hari ini di Ciamis, 2 Rumah Ludes Terbakar

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya memastikan bahwa tungku atau alat memasak telah benar-benar dimatikan setelah digunakan untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang.

Editor : Asep Juhariyono