TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Harga cabai domba di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya naik hingga 100 persen.
Kenaikan harga cabai rawit domba tersebut terjadi sejak beberapa hari ke belakang.
Salah seorang pedagang di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Reni (30) mengatakan, harga rawit domba saat ini Rp80 ribu per kilogram.
"Semua harga cabai naik sih. Paling mahal cabai rawit domba Rp80 ribu per kilogram. Kalau harga normal Rp40 ribu per kilogram," kata Reni pada iNewsTasikmalaya.id, Jumat (3/11/2023).
Menurut Reni, minimnya pasokan dan gagal panen akibat kemarau diduga menjadi faktor naiknya harga cabai di pasar.
Selain harga cabai rawit, kenaikan harga juga terjadi pada komoditi lainnya, seperti bawang merah.
"Penyebab diduga dari kurangnya suplay barang dari petani yang gagal panen akibat musim kemarau," ujarnya.
"Harga yang lain, bawang merah mulau naik, harganya Rp24 ribu per kilogram, kalau bawang putih stabil," lanjut Renni.
Reni menuturkan, kenaikan harga cabai rawit membuat pendapatannya mengalami penururan yang signifikan. Pasalnya, saat ini kenaikan harga banyak dikeluhkan para konsumen.
"Pembeli banyak mengeluh a, pasti jadi kurang omzet juga,"tuturnya.
Pedagang lainnya, Budi (33) menyebut, selain cabai rawit domba, cabai rawit lainnya juga saat ini mengalami kenaikan yang tidak masuk akal.
"Harga cabai rawit mah semua naik, yang lainnya juga ikut naik. Seperti cabai rawit hijau Rp55 ribu per kilogram, rawit merah Rp65 ribu per kilogram, kalau cabai merah Rp45 ribu per kilogram, dan harga cabai hijau Rp35 ribu per kilogram," ungkap Budi.
Saat ini, dirinya tidak mempunyai siasat untuk melakukan pola agar omzetnya tetap bertahan. Budi hanya bisa menunggu kesadaran masyarakat untuk membelinya.
"Gak ada sih, nunggu kesadaran pembeli aja, kalau disebut mengeluh pasti kang, pas dijelasin harganya naik langsung kan pada luhlah, kalau kata bahasa Sunda mah," tutur Budi.
Budi berharap, pemerintah bisa segera mencari atau menemukan solusi untuk menekan kenaikan harga cabai rawit yang terus melonjak naik.
"Mudah-mudahan cepat ada solusinya biar normal lagi, kasian buat kita dan kasian buat konsumen juga," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono