Situ Cilangla Taraju Tasikmalaya, Destinasi Wisata Alam Memikat di Tengah Hamparan Kebun Teh

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, dikenal sebagai wilayah dengan hamparan kebun teh rakyat yang sejuk dan memikat.

Terutama jika anda menempuh perjalanan di sepanjang jalan Taraju beraspal hotmix, di kedua sisi jalan terhampar panorama kebun teh.

Baca Juga

Sejuknya Ngabuburit Sambil Relaksasi di Hamparan Kebun Teh Situ Cilangla Taraju Tasikmalaya

Menariknya, ada beberapa titik tepi jalan yang dijadikan rest area oleh warga sekitar, karena di lokasi itu terdapat spot panorama alam kebun teh yang memanjakan pandangan mata.

Namun siapa nyana, diantara spot-spot menarik itu,  Kecamatan Taraju memiliki destinasi wisata alam memikat yang belum begitu dikenal, bak mutu manikam yang tersembunyi.

Namanya Situ Cilangla. Terletak di Kampung Cilangla, Desa Raksasari. Situ dengan luas belasan hektar ini masih dalam taraf pembenahan pemerintah desa setempat.

Baca Juga

VIDEO: Situ Cilangla Taraju Tasikmalaya, Destinasi Wisata Alam Memikat di Tengah Hamparan Kebun Teh

Seperti halnya Situ Patenggang di Ciwidey, Kabupaten Bandung, yang begitu terkenal, Situ Cilangla juga berada di sebuah cekungan dan dikelilingi hamparan kebun teh.

Tak hanya menawarkan keindahan alam yang sejuk, Situ Cilangla juga memiliki beragam fasilitas atraksi wisata. Seperti spot-spot swafoto, perahu angsa, serta deretan gazebo yang menjorok ke situ untuk tempat lesehan.

Atraksi wisata tak kalah menarik lainnya adalah sajian beragam kuliner termasuk kopi khas Taraju yang cukup terkenal, yang ada di sebuah saung modern yang cukup luas.

"Kami juga menyediakan fasilitas karaoke, sehingga saung ini cocok untuk tempat hiburan seperti berkumpul bersama teman atau keluarga atau bahkan kegiatan reunian," ungkap Dadang dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Raksasari, yang ditemui, Minggu (8/10/2023).

Saat ini, lanjut Dadang, kondisi Situ Cilangla sedang surut akibat kemarau berkepanjangan. "Surut hingga empat meter, sehingga luas permukaannya menyusut drastis," kata Dadang.

Editor : Asep Juhariyono