get app
inews
Aa Text
Read Next : Petani Kota Banjar Enggan Bayar Pajak, Ini Alasannya

Petani Gagal Panen di Tasikmalaya Akibat Kekeringan, Usaha Penggilingan Padi Sepi

Senin, 25 September 2023 | 14:29 WIB
header img
Petani gagal panen di Tasikmalaya akibat kekeringan, usaha penggilingan padi sepi. Foto: Indra Sanjaya

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Kekeringan yang terjadi saat ini mulai berdampak pada usaha penggilingan padi (heler) di Desa Sukaluyu, Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya.

Usaha heler di Kampung Cibahong, Desa Sukaluyu, misalnya, dalam sebulan terakhir ini lebih banyak menganggur tak ada order menggiling padi.

"Dalam seminggu paling hanya dua sampai tiga karung kecil saja. Padahal biasanya, dalam sehari kami bisa menggiling puluhan karung gabah kering," kata Dadan, salah seorang pegawai heler di Kampung Cibahong.

Menurut Dadan, sudah sekitar satu bulan para petani mengalami gagal panen akibat kekeringan.

"Dalam sebulan ini harusnya banyak yang panen. Tapi karena terdampak kekeringan sehingga banyak sawah mengalami gagal panen. Usaha heler pun jadi sepi," ujar Dadan.

Stok beras yang berkurang, menyebabkan harga beras pun terus melambung. Seperti di Kampung Babakankupa, Desa Sukaluyu, harganya telah mencapai Rp 15.000 per kg.

"Harga beras terus naik.  Kemarin sudah mencapai Rp 14.500 dan saat ini menjadi Rp 15.000 perkilo," kata Eha, seorang pemilik warung di Babakankupa. Meski harga naik pembeli masih tinggi karena butuh.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut