Deni menyebut, program penyemprotan ini diakui sudah direncanakan sejak dulu, dan bukan hanya sekadar akan menghadapi penilaian adipura saja.
Ia menjelaskan, penyemprotan pun akan dilakukan berkelanjutan. Bahkan tim laboratorium DLH pun akan melakukan penilaian sejauh mana dampak yang dihasilkan dari larutan Eco Enzyme tersebut.
"Di antaranya kita melakukan ini persiapan Adipura, tapi sudah kita agendakan kegiatan ini jauh hari untuk memperbaiki kualitas udara, tanah, dan air di wilayah kita. Kita coba ya. Ini tak akan sekali. Nanti akan kita uji lab kualitas udaranya setelah pakai ini bagaimana? Kalau turun mungkin akan lebih sering lagi," paparnya.
Deni menambahkan, bahwa untuk hari ini baru TPA Ciangir saja yang dilakukan penyemprotan cairan Eco Enzyme. Namun, pada beberapa hari ke depan hal serupa akan dilakukan DLH di wilayah perkotaan.
"Untuk hari ini di TPA saja dan besok di wilayah perkotaan sekaligus penyiraman ruang terbuka hijau sambil pemberian nutrisi terhadap tanah sambil kita membersihkan udara di wilayah perkotaan," tambahnya.
Sementara itu, donatur larutan Eco Enzyme, Ko Awun menuturkan, pihaknya membuat laeutan tersebut dari sisa-sia makanan sehari
"Kalau pembuatannya sendiri dari sisa buah-buah, misalnya kulit-kulitnya itu kita kumpulin jadilah Eco Enzyme, serta sayur-sayuran yang masih segar," ucap Ko Awun.
Ia mengatakan, larutan tersebut dinilai sudah terbukti bisa menghilangkan bau dan menyuburkan jika disiramkan ke tanaman.
"Saya sudah sering coba di wc yang terkenal bau, lalu saya kucurin larutan tersebut dan kembali wangi," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono