TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Pasca kebakaran empat rumah di Kampung Bunisari, Desa Singasari, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, pada Rabu, (9/8/2023), warga dan petugas dari Tagana gotong royong membersihkan puing-puing bekas kebakaran.
"Hari ini di lokasi kejadian, kami anggota Tagana, relawan, dan masyarakat sedang melakukan gotong royong membersihkan puing yang terbakar " ucap wakil ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Ayatulloh Romdoni, Kamis, (10/8/2023) siang.
Ayatulloh menuturkan, kebakaran yang diduga dari korsleting listrik tersebut membuat empat rumah terbakar dengan tujuh kepala keluarga (KK) dan 22 jiwa sementara ini harus mengungsi.
"Saat ini mereka semua masih mengungsi di rumah tetangga kang," tutur dia.
Diberitakan sebelumnnya, kebakaran melanda empat rumah di Kampung Bunisari, Desa Singasari, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu, (9/8/2023) sore. Diduga,penyebab kebakaran tersebut akibat korsleting listrik.
"Dugaan sementara karena korsleting listrik dari salah satu rumah lainnya, serta adanya tabung gas mengakibatkan api dengan cepat menjalar ke bagian atas rumah merembet ke rumah sekitar," kata petugas Damkar Kabupaten Tasikmalaya, Hilman.
Ia menjelaskan, akibat insiden kebakaran tersebut, sedikitnya 22 jiwa dari 7 Kepala Keluarga (KK) harus mengungsi ke rumah tetangganya.
"Ada 7 KK dengan 22 jiwa direlokasi ke rumah warga, karena rumah tempat tinggal mereka ludes dilalap api," jelasnya.
Sementara itu, guna memadamkan kobaran api yang melahap empat rumah di wilayah tersebut, sejumlah kendaraan damkar dari mulai 1 unit fire jeep dan 1 unit fire truck, dibantu dengan mesin alkon/floating pump 5 unit turut dikerahkan.
"Petugas Damkar, Tagana, TNI, Polri , BPBD serta relawan PB memadamkan api sekaligus mengamankan kondisi di wilayah kebakaran. Setelah api padam, petugas melakukan pendinginan guna mencegah terjadinya kebakaran akibat percikan kecil dari sisa sisa kebakaran," ucap Hilman.
Pada saat akan menuju lokasi kebakaran, kata Hilman, pihaknya mengalami kendala. Lokasi titik api tidak bisa dijangkau oleh kendaraan.
"Kendala tidak masuk akses kendaraan," katanya.
Saat ini, pihak Damkar belum bisa memastikan jumlah kerugian akibat insiden kebakaran tersebut. "Saat ini masih dalam perhitungan terkait kerugiannya sendiri," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono