"Untuk banjir sendiri itu awal hasil dari assesment meluapnya pukul 04.00 WIB, dikarenakan curah hujan deras. Terus, selokan yang melintas ke pesantren," ucapnya.
Ketinggian air pada banjir yang terjadi di ponpes Miftahul Huda ini relatif, dari mulai 50 centimeter hingga 2 meter.
"Untuk ketinggian itu relatif, yang pertama ada satu meter, terus ada yang 50 centimeter. Untuk parkiran yang merendam mobil itu ada dua meteran," ujar Asep.
Akibat banjir ini, tak sampai membuat aktivitas para santri terganggu lantaran area asrama tak ikut terendam. Namun, banjir hanya merendam satu villa, akses masuk pesantren dan parkiran mobil.
"Untuk yang terendam kompleks pesantren. Untuk asrama alhamdulillah tidak terendam, ada akses jalan dan satu villa terendam dan parkiran mobil. Untuk aktivitas santri alhamdulillah tidak terganggu, berjalan seperti biasa," ucapnya.
Asep menambahkan, karena lokasi garasi berada di bawah bangunan dan volume air cukup tinggi, membuat petugas mengalami kendala dalam melakukan penyedotan air banjir.
"Kondisinya untuk mengeluarkan air lumayan cukup banyak, ini menggunakan satu unit mobil damkar dan satu alat sedot," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono