TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Banjir yang merendam kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Manonjaya, Kabupaten Tasikmalay, berangsur surut, Jumat (7/7/2023) siang.
Pantauan iNewsTasikmalaya.id di lokasi, debit air yang semula setinggi 50 centimeter hingga 2 meter menggenang akses masuk ponpes dan merendam mobil di garasi, kini sudah surut hanya setinggi sekira 20 centimeter.
Untuk mempercepat agar air yang menggenang garasi surut, petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Damkar Kabupaten Tasikmalaya, dan Tagana Kabupaten Tasikmalaya, melakukan penyedotan menggunakan mobil Damkar. Pasalnya, lokasi garasi yang berada di bawah bangunan atau basement membuat air sulit mengalir ke luar garasi.
Anggota FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Asep Ahmad Fauzi, mengatakan, selain melakukan penyedotan air di garasi dan kompleks pesantren, petugas gabungan juga telah mengevakuasi kendaraan yang terendam di dalam garasi.
"Untuk evakuasi di Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya pertama mengeluarkan dua unit motor dan dua unit mobil. Untuk personel dari Damkar, BPBD dan Tagana," kata Asep.
Menurutnya, banjir terjadi sejak pukul 04.00 WIB diakibatkan oleh curah hujan dengan intensitas tinggi dan volume debit air yang masuk ke selokan sekitar ponpes sangat deras. Sehingga, air meluap ke jalan serta menutup akses masuk ke ponpes.
"Untuk banjir sendiri itu awal hasil dari assesment meluapnya pukul 04.00 WIB, dikarenakan curah hujan deras. Terus, selokan yang melintas ke pesantren," ucapnya.
Ketinggian air pada banjir yang terjadi di ponpes Miftahul Huda ini relatif, dari mulai 50 centimeter hingga 2 meter.
"Untuk ketinggian itu relatif, yang pertama ada satu meter, terus ada yang 50 centimeter. Untuk parkiran yang merendam mobil itu ada dua meteran," ujar Asep.
Akibat banjir ini, tak sampai membuat aktivitas para santri terganggu lantaran area asrama tak ikut terendam. Namun, banjir hanya merendam satu villa, akses masuk pesantren dan parkiran mobil.
"Untuk yang terendam kompleks pesantren. Untuk asrama alhamdulillah tidak terendam, ada akses jalan dan satu villa terendam dan parkiran mobil. Untuk aktivitas santri alhamdulillah tidak terganggu, berjalan seperti biasa," ucapnya.
Asep menambahkan, karena lokasi garasi berada di bawah bangunan dan volume air cukup tinggi, membuat petugas mengalami kendala dalam melakukan penyedotan air banjir.
"Kondisinya untuk mengeluarkan air lumayan cukup banyak, ini menggunakan satu unit mobil damkar dan satu alat sedot," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono