Ia menuturkan, ada 5 guru PNS yang telah dikembalikan pihak sekolah ke KCD untuk ditempatkan di sekolah lain. Sedangkan 40 peserta didiknya sudah dalam proses pemindahan ke SMK Mitra Batik Tasikmalaya di Jalan RE Marthadinata.
"Kami sudah lakukan mediasi terkait proses pemindahan peserta didik agar proses pemindahannya berjalan sesuai aturan. Peserta didiknya sudah proses pindah ke SMK Mitra Batik Tasikmalaya," jelas dia.
Menurut Dedi, proses pemindahan peserta didik hendaknya dilakukan dengan tidak merugikan pihak siswa dan orang tya atau wali murid. Hal ini karena menyangkut persoalan biaya dan lain halnya.
"KCD tentunya sangat mendorong agar lembaga pendidikan ini bisa dipertahankan. Saya harap yayasan dan sekolah segera berbenah dan bangkit kembali. Masih ada waktu setahun sebelum benar-benar izin operasionalnya dicabut," ungkapnya.
Dedi menyebut, pihaknya sangat memaklumi kondisi sekolah swasta saat ini di mana persaingan dan tantangan semakin berat. Kurangnya peserta didik tentunya berpengaruh terhadap kondisi finansial atau keuangan sekolah.
Lanjut dia, sekolah swasta untuk mendapatkan sebanyak 20 peserta didik untuk satu angkatan saat ini cukup kesulitan. Karena sesuai aturan pemerintah, minimal jumlah murid itu sebanyak 20 orang.
"Kami memaklumi kondisi beberapa sekolah swasta itu memang kesulitan untuk mendapatkan peserta didik baru. Sebenarnya ada pilihan lain sebelum ditutup yaitu dengan alih kelola," ucapnya.
Ia menambahkan, pihaknya sangat menyayangkan dengan penutupan sekolah ini. Terlebih di lokasi SMK Periwatas tidak ada sekolah sejenis.
"Lokasi sekolahanya bagus. Kami sangat menyayangkan, apalagi untuk mendapatkan izin operasional SMK itu cukup susah. Kami akan tetap mendorong agar dipertahankan meski nantinya tergantung dari pihak yayasan dan sekolah yang memutuskan," tambah dia.
Editor : Asep Juhariyono