Sementara itu,dosen pengampu mata kuliah perencanaan dan evaluasi kesehatan program Unsil, Rian Arie Gustaman, mengatakan, stunting ini bisa diatasi di masa kehamilannya, seperti proses mengenai pola makan serta pola asuhnya itu sendiri.
"Itu bisa diatasi, bisa dilakukan, salah satu yang paling utamanya adalah pola asuh dan pola makan. Nah, pola makan anak ini sebetulnya diawali dari pola asuh para orang tua itu sendiri," kata Rian.
Dikatakan dia, balita yang menderita stunting terkadang itu karena pola asuh yang kurang, di mana orang tua yang tidak memperhatikan pola makanan bergizi untuk dikonsumsi anaknya.
"Jadi ketika orang tua mengasuh dengan baik, memberikan makan yang baik dan bergizi itu sebenarnya stunting bisa dicegah. Karena itu juga akan berpengaruh besar terhadap kondisi stunting," ucapnya.
Dengan hadirnya program inovasi pencegahan stunting yang diawali dari catin ini, Rian berharap angka stunting balita di Kota Tasikmalaya bisa berkurang.
"Harapananya dengan pemberian materi stunting terhadap catin ini, maka para calon-calon ibu ini sudah siap, bagaiama melakukan pola asuh kepada anak agar terhindar dari stunting," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono