TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Mahasiswa Universitas Siliwangi (Unsil) jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kesmas) kelompok Nawasena melauching program inovasi yang diberi nama Calon Pengantin Responsif Stunting (Capres), Kamis (8/6/2023) pagi.
Launcing program inovasi kesehatan yang dilaksanakan di Bale Nikah Kecamatan Indihiang tersebut bertujuan agar para catin mengetahui tentang stunting serta bagaimana cara menanganinya sejak dini.
"Jadi kami memutuskan untuk mengambil masalah stunting ini untuk diintervensi dan kenapa programnya itu kepada calon pengantin bukan kepada anak-anaknya, karena akan sulit untuk mengintervensinya secara langsung," ucap Ketua Kelompok Nawasena, Krisna Yanti.
Ia menjelaskan, program inovasi kesehatan itu merupakan hasil analisa yang dilakukan bersama anggota kelompok untuk memastikan apakah di Kelurahan Sukamaju Kidul ada yang menderita stunting atau tidak.
"Dan hasil yang kami temukan di masyarakat yang memang kalau menurut data hasil quesioner itu tidak terlalu banyak yang menderita stunting," kata dia.
"Cuman dari data yang kami dapatkan dari data sekunder dari pihak puskesmas dan juga dari kelurahan, itu datanya cukup banyak. Di Kelurahan Sukamaju Kidul jika dibandingkan dengan kelurahan lainnya di Indihiang ini paling banyak. Kalau kemarin itu waktu bulan Maret itu lebih dari 50 orang," tambah dia.
Yanti menuturkan, target dari dilaunchingnya program tersebut yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pada calon pengantin terutama masalah gizi dan pola asuh anak yang baik dan benar.
"Supaya nanti ketika masa 1.000 hari pertama setelah kelahiran anak, mereka bisa membesarkan anaknya dengan baik sehingga tidak terjadi stunting. Jadi mereka memiliki anak yang gizinya cukup," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono