Logo Network
Network

Terlapor Dugaan Penipuan Pembuatan Buku Rekening Menyerahkan Diri ke Polisi, Korbannya Capi 48 Orang

Heru Rukanda
.
Sabtu, 08 Januari 2022 | 13:14 WIB
Terlapor Dugaan Penipuan Pembuatan Buku Rekening Menyerahkan Diri ke Polisi, Korbannya Capi 48 Orang
Terlapor Dugaan Penipuan Pembuatan Buku Rekening Menyerahkan Diri ke Polisi, Korbannya Saat Ini Baru 48 Orang. (Foto: iNewsTasikmalaya.id/Heru Rukanda).

TASIKMALAYA, iNews.id - Terlapor dugaan penipuan pembuatan buku rekening berikut kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) berinisial R menyerahkan diri ke polisi setelah ramai para korban melapor ke polisi.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Agung Tri Poerbowo mengatakan, pada Kamis malam (6/1/2022) terlapor yang semula dikabarkan sedang pergi keluar kota, menyerahkan diri dengan datang sendiri ke kantor Polsek Cihideung.

Terlapor mengakui bahwa dirinya yang telah meminta puluhan pelajar dan warga lainnya di tempat tinggalnya di wilayah Kecamatan Mangkubumi dan Kawalu untuk membuat buku rekening dan kartu ATM nya.

"Terlapor saat ini masih kami periksa terkait dengan dugaan tindak pidana penipuan dengan modus pembuatan buku rekening berikut ATMnya," ujar Agung, Sabtu (8/1/2022).

Dikatakan Agung, terkait dengan adanya pelaku lain yang mungkin terlibat dalam nodus kejahatanan ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Status terlapor masih saksi. Nanti kita akan gelar terkait statusnya. Kalau kemungkinan ada pelaku lain itu masih dalam penyelidikan," kata dia.

Menurutnya, jumlah korban dugaan tindak pidana penipuan modus pembuatan buku rekening berikut kartu ATM ini diperkirakan akan terus bertambah. Sampai saat ini pihaknya baru memeriksa para korban sebanyak 18 orang.

"Kemungkinan korban bertambah. Kami masih dalami kasus ini," ucapnya.

Sementara itu, salah seorang korban berinisial MI (18) mengatakan, setidaknya ada 48 korban dugaan penipuan dengan modus pembuatan buku rekening berikut kartu ATMnya.

"Waktu pertama lapor ke polsek sekitar 22 orang, hari ini total ada sekitar 48 orang yang melapor ke polisi," ujar MI.

Ia menyebut, setiap korban yang membuat buku rekening baru diberikan uang sebesar Rp200 ribu. MI sendiri mengaku membuat 2 buku rekening dan semuanya diserahkan ke R.

"Katanya buku rekening itu untuk game online atau judi online slot," tandasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Berita iNews Tasikmalaya di Google News

Bagikan Artikel Ini