TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id –Fashion show Lomba Busana Sunda Ngabudaya Tasikmalaya digelar Toto Production di Imah Mang Asep, Jalan KH Zenal Mustofa, Kelurahan Nagarawangi, Kota Tasikmalaya, Sabtu (4/3/2023).
Gelaran fashion show busana Sunda ini bertujuan untuk membangkitkan kembali kecintaan terhadap budaya Sunda di Tasikmalaya.
Para peserta fashion show Lomba Busana Sunda Ngabudaya Tasikmalaya ini diikuti oleh peserta dari anak-anak hingga orang dewasa. Mereka tampak begitu percaya diri berjalan lenggak lenggok di atas catwalk layaknya super model top.
Para peserta mengenakan busana Sunda dengan berbagai corak seperti bunga dengan membawa pernak pernik khas Tasikmalaya.
Ketua Lomba Busana Sunda Ngabudaya Tasikmalaya, Dady Ruswandy, mengatakan, lomba ini mengusung tema budaya Tasikmalaya.
“Kami ingin membangkitkan kembali budaya Sunda khususnya di Tasikmalaya. Kita itu punya karya-karya yang mendunia, seperti payung geulis, kelom geulis, kebaya, dan lainnya,” kata Dady.
Ia menyebut, lomba tersebut tidak hanya diikuti oleh masyarakat Tasikmalaya. Namun, peserta datang dari berbagai daerah di Priangan Timur seperti dari Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Garut.
"Jumlah peserta ada 40 puluh orang, ada dari Tasikmalaya, Ciamis, dan Garut. Peserta ini dari kalangan anak-anak, remaja, dan dewasa, baik laki-laki maupun perempuan,” ucapnya.
Menurut Dady, salah satu yang menjadi kriteria penilaian adalah adalah cara peserta berjalan serta pakaian yang dikenakan.
“Selain itu, bagaimana cara berbusananya, make upnya, jalannya, dan penampilannya. Semuanya harus selaras dengan busana yang dikenakannya,” jelas Dady.
Untuk hadiah dan penghargaan yang diberikan untuk para pemenang lomba, lanjut Dady, panita menyediakan berbagai hadiah menarik dan uang pembinaan.
“Panitia menyediakan hadiah piagam penghargaan, pialanya juga bukan dari toko tapi buat sendiri berbentuk payung geulis karya asli Tasik, dan ada uang pembinaan," jelasnya.
Ia menambahkan, ajang lomba ini menjadi agenda rutin dari Toto Production. Bahkan penyelenggaraan lomba bisa dilaksanakan tiga kali dalam setahun.
Dady juga berterimakasih kepada Dinas Pemuda, Olahgara, Kebudayaan, dan Pariwisata (Porabudpar) Kota Tasikmalaya yang telah mendukung kegiatan ini sehingga bisa diselenggarakan dengan lancar.
"Alhamdulilah, ada supprt dari disporabudpar. Tadi juga sempat berbincang-bincang dengan pak kadis, ada suport juga untuk melestarikan. Jadi event ini tidak hanya bersifat insidentil, tapi diharapkan menjadi agenda reguler, minimal setahun itu tiga kali event," ucapnya.
Editor : Asep Juhariyono