get app
inews
Aa Read Next : Rumah Janda di Cimaragas Ciamis Ambruk Nyaris Rata dengan Tanah

Jalur Pendakian ke Puncak Galunggung Lewat Curug Cimedang Tidak Resmi

Senin, 06 Februari 2023 | 22:35 WIB
header img
Jalur Pendakian ke Puncak Galunggung Lewat Curug Cimedang Tidak Resmi. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Heru Rukanda

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id  - Jalur pendakian yang digunakan oleh lima pendaki yang tersesat di puncak Gunung Galunggung Tasikmalaya pada Minggu (5/2/2023) bukan merupakan jalur tidak resmi.

Hal tersebut seperti disampaikan oleh Ketua Forum Komunikasi (FK) Tagana Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetya.

“Jalur yang digunakan oleh lima pendaki kemarin dari Curug Cimedang itu bukan jalur resmi untuk mendaki ke Puncak Galunggung,” kata Jembar, Senin (6/2/2023).

Menurutnya, jalur resmi untuk mendaki puncak Gunung Galunggung yang biasa digunakan oleh para pendaki adalah jalur Cigalontang atau wilayah Geger Hanjuang, Desa Linggamulya, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya.

“Jalur pendakian dari Curug Cimedang, Malaganti itu jalur yang jarang dilalui oleh pendaki maupun aktivitas warga. Karakter jalurnya kecil dan tertutup ilalang,” ucapnya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPAT) Obing. Ia mengatakan, jalur yang dilalui oleh kelima pendaki yang tersesat kemungkinan besar bukan jalur resmi.

“Setahu saya kalau melalui jalur Curug Cimedang itu jalur tidak resmi. Jalur itu jarang digunakan,” ujar Obing.

Ia menuturkan, memang ada jalur resmi untuk ke puncak kawah purba Gunung Galunggung. Namun, jalur tersebut tidak dibuka untuk umum karena untuk menjaga kelestarian alam.  

“Ada memang jalur resmi. Kalau mau ke puncak lewat dinding ari memang harus ada pendamping yang tahu jalur atau guide. Tapi gak dibuka untuk umum juga untuk menjaga kelestarian alam,” ucapnya.

Obing menambahkan, saat ini sedang tren mendaki gunung itu tektokan atau pulang pergi, tidak ngecam. Sehingga perbekalan yang dibawa hanya cukup untuk sehari itu saja.

“Sekarang itu lagi musim mendaki tektokan, jadi tidak menginap. Sepertinya yang kemarin itu memang awalnya tektokan tapi kemalaman dan perbekalannya cuma untuk sehari. Dan saat turun tidak tahu jalur,” ucapnya.

Dengan peristiwa tersesatnya lima pendaki di puncak Gunung Galunggun, Obing berharap, kejadian ini jadi pembelajaran untuk semua para pecinta alam saat melakukan pendakian ke gunung.

“Alhamdulillah ya semuanya selamat. Ini harus jadi perhatian untuk semuanya. Kalau mau naik ya setidaknya ada yang tahu jalur lah atau guide,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, lima pendaki tersesat saat mendaki puncak Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (5/2/2023) malam.

Kelima pendaki tersebut terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan. Mereka mulai mendaki dari Curug Cimedang, Sabtu (4/2/2023) dan tiba di puncak dinding ari Gunung Galunggung sekira pukul 18.30 WIB.

Para pendaki tersebut kemudian turun sekira pukul 20.00 WIB. Namun, saat turun mereka tidak menemukan jalur pulang dan memutuskan untuk tetap berada di tempat.

Kelima pendaki dapat ditemukan dalam kondisi selamat pada titik koordinat 07°16'11.0" S dan 108°03'29.9" E.

 

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Berita iNews Tasikmalaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut