get app
inews
Aa Read Next : Respon Positif Tingginya Minat Masuk Anggota, PWI Jabar Gelar OKK Perdana Tahun 2024

48 Kasus Baru HIV/AIDS Terjadi Sepanjang Tahun 2021 

Selasa, 14 Desember 2021 | 20:20 WIB
header img
Pengelola Program KPA Kabupaten Tasikmalaya Sony Syarip Hanani memberikan penjelasan mengenai program yang dilaksanakan KPA sepanjang tahun 2021. (Foto: iNewsTasikmalaya.id/ Nanang Kuswara)

TASIKMALAYA, iNews.id – Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Tasikmalaya mencatat, sepanjang tahun 2021 ada sebanyak 48 kasus HIV/AIDS dari berbagai daerah dengan jumlah keseluruhan 506 kasus. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya Hendri menyebutkan, sangat prihatin dengan terus bertambahnya data yang tercatat warga terpapar HIV/AIDS tersebut. 

Namun, realitas tersebut tidak bisa dipungkiri dan justru para pendamping di KPA untuk terus berperan aktif dalam proses pendampingan terhadap ODHA tersebut. 

“Sisi baiknya dengan terungkapnya warga yang terpapar ini, pendampingan jadi lebih mudah dilaksanakan kepada ODHA, sehingga bisa memutus mata rantai penularannya. 

Mereka diberikan pemahaman melalui petugas baik dari LSM, petugas KPA, dan lain sebagainya yang terkoordinir sehingga pemahaman terhadap HIV/AIDS ini bisa masuk,” ungkap Hendri. 

Jangan sampai mereka yang sudah mengetahui jika dirinya mengidap HIV/AIDS, justru merasa dikucilkan dan kemudian malah bertindak diluar kontrol dengan menularkannya kepada orang lain. 

Koordinasi yang baik dengan puskesmas, hingga rumah sakit harus benar-benar dilaksanakan untuk mendampingi mereka yang terpapar virus ini. 

Sementara itu, Pengelola Program KPA Kabupaten Tasikmalaya Sony Syarip Hanani menyebutkan, peringatan HIV/AIDS sedunia yang biasa dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 1 Desember sebelumnya selalu dilaksanakan secara gebyar.

Dilapangan terbuka dengan mengundang berbagai pihak, selain dinas intansi juga para penggiat pendamping dari LSM dan sebagainya. 

Namun, pandemi Covid 19 yang terjadi membuat sulitnya gerakan dilakukan ditambah dengan alokasi anggaran yang tersedot untuk penanganan wabah. 

Alhasil, peringatan hanya mengikuti ke program Pemprov Jabar saja yakni Virtual Fun Run dengan melibatkan peserta dari Kabupaten Tasikmalaya yang diikuti kurang lebih 300 peserta. 

“Khusus terkait anggaran, harapan saya sebenarnya bisa seperti di Yogyakarta. Dimana alokasi penanggulangan HIV/AIDS ini dilakukan mulai ditingkat desa, didesa ada alokasi anggarannya. 

Namun kenyataannya di Kabupaten Tasikmalaya hal itu tidak bisa dilaksanakan, saya sudah mencoba berkoordinasi dengan kecamatan ternyata tidak ada celah disini,” jelas Sony. 

Meskipun kecil persentasenya atau jumlah yang terpapar HIV/AIDS di Kabupaten Tasikmalaya hanya 0,003% saja, namun jumlah itu justru dipastikan lebih besar yang tidak diketahuinya. 

Sehingga perlu keseriusan dari semua pihak untuk benar-benar menangani persoalan ini, yang paling pasti adalah memutus mata rantai penularannya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut