TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Kasus tewasnya pelajar SMP di Tasikmalaya hingga kini masih didalami Satreskrim Polres Tasikmalaya.
Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Heryanto mengatakan, setelah menerima laporan dari masyarakat adanya penuman mayat di dalam sebuah rumah, Satreskrim Polres Tasikmalaya dan tim Inafis langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
“Tadi malam mendapatkan laporan dari masyarakat, satreskrim langsung ke TKP,” kata Suhardi di Mapolres Tasikmalaya, Kamis (1/12/2022).
Ia menuturkan, pihaknya langsung melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
“Dari malam sampai subuh kita lakukan olah TKP. Dari hasil olah TKP memang ada luka pada tubuh korban, namun untuk lebih jelasnya nunggu hasil autopsi,” ujarnya.
Suhardi menjelaskan, guna kepentingan penyelidikan, pihaknya akan melakukan autopsi terhadap jenazah korban untuk memastikan penyebab kematiannya.
“Kita akan lakukan autopsi terhadap jenazah korban. Nanti akan diketahui penyebab kematiannya,” jelasnya.
Ia menyebut, korban merupakan seorang pelajar SMP. Korban tinggal bersama nenek dan kakeknya. Tempat tinggal korban cukup jauh dari pemukiman. Dari hasil olah TKP, sejauh ini tidak ditemukan adanya barang-barang berharga milik korban yang hilang.
“Barang bukti yang kita amankan ada pakaian korban dan beberapa barang lainnya yang ada di sekitar TKP. Untuk lebih jelasnya nanti kita tunggu hasil autopsi ya,” pungkas Suhardi.
Sebelumnya, Warga Kampung Beor, Desa Cipicung, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, digegerkan dengan adanya pelajar yang tewas diduga korban pembunuhan, Rabu (30/11/2022).
Korban ditemukan penuh luka di tubuhnya dan bersimbah darah. Saat ditemukan, kondisi korban dalam keadaan tertelungkup dengan kaki menjulur dan tangan mengepal.
Darah bercecerah di lantai papan dan membasahi bantal. Pada tubuh korban terdapat sejumlah luka, di antaranya di bagian kening, telinga, dan leher.
Kapolsek Bantar Kalong Polres Tasikmalaya Iptu Mugiono membenarkan peristiwa tersebut. “Benar, korbannya anak SMP kelas 1,” ujar Iptu Mugiono saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (1/12/2022).
Dari keterangan nenek korban, korban beraktivitas seperti biasa pagi-pagi berangkat ke sekolah berjalan kaki sekira pukul 06.00 WIB. Kemudian nenek korban berangkat ke sawah sekira pukul 07.00 WIB mengikuti suaminya yang telah terlebih dahulu pergi ke sawah tidak jauh dari rumah korban.
“Sekira pukul 16.00 WIB, nenek korban bersama kakek korban pulang dari sawah, pada saat nenek korban tiba di rumahnya dan ketika akan masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang melihat pintu dapur tertutup dan memanggil korban sebanyak dua kali namun tidak ada jawaban,” ucapnya.
“Kemudian nenek korban membuka pintu dapur dan mencoba memanggil korban kembali sebanyak dua kali namun tidak ada jawaban. Kemudian nenek korban membuka pintu tengah rumah dan melihat korban tertelungkup di ruang bagian tengah rumah dan banyak ceceran darah di sekitar tubuh korban. Lalu korban berteriak meminta pertolongan warga,” sambungnya.
Lanjut Mugiono, terdapat beberapa luka pada korban di antaranya luka di dahi sebelah kanan, telinga dan luka di leher. Kondisi tubuh korban sudah kaku dan tangan mengepal.
“Usai dilakukan olah TKP, jenazah korban dibawa ke RSUD SMC untuk keperluan penyelidikan. Kasusnya ditangani oleh Satreskrim Polres Tasikmalaya,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono