CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Nyangku merupakan tradisi mencuci benda pusaka yang dilakukan setiap bulan Rabiulawal atau Maulud setiap tahunnya. Tradisi Nyangku ini juga sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Tradisi Nyangku sudah ada sejak zaman Kerajaan Prabu Borosngora di daerah Panjalu, Kabupaten Ciamis. Tradisi ini dilakukan secara turun temurun oleh warga di Panjalu.
Selama dua tahun kegiatan Nyangku dilaksanakan secara sederhana lantaran adanya pandemi Covid-19. Namun, seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di Indonesia, tradisi Nyanku pun kini digelar dengan meriah.
Berbagai kegiatan seperti Festival Panjalu, Kernaval Budaya, serta Pentas Kesenian turut memeriahkan upacara Nyangku di Alun-alun Panjalu, Senin (24/10/2022).
Salah satu kegiatan dalam upacara adat tersebut adalah mencuci benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Panjalu.
Ketua pelaksana tradisi Nyangku, Raden Pandu Ghalib Prasasti Cakradinata menuturkan, kegiatan ini mempunyai makna sebagai momen sejarah, serta untuk membersihkan diri. “Pencucian benda pusaka ini hanyalah simbolis sebagai upaya menghargai budaya peninggalan leluhur, yang dicuci itu sebenarnya adalah hati kita sendiri," kata Raden Pandu, dikutip dari iNewsCiamisRaya.id, Senin (24/10/2022).
Menurutnya, pencucian benda pusaka tersebut dicuci dengan air Tirta Kahuripan dari 12 sumber mata air. Panitia hanya mencuci 4 benda pusaka dari 300 lebih benda pusaka, dan sisanya akan dicuci pada esok hari dengan tempat yang sama di Alun-alun Panjalu.
“Hari ini yang kita cuci hanya 4 pusaka, sisanya besok,” ucapnya.
Editor : Asep Juhariyono