TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Kabupaten Tasikmalaya termasuk wilayah rawan bencana alam di Jawa Barat (Jabar) seperti tanah longsor. Di musim penghujan ini sudah terjadi beberapa kalinya bencana tanah longsor seperti di daerah Kecamatan Salopa dan Puspahiang.
Mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya korban, Polres Tasikmalaya bersama unsur pemerintah daerah (pemda) pun telah melakukan apel kesiapsiagaan yang dilaksanakan di halaman Mapolres Tasikmalaya, Selasa (18/10/2022).
Di samping itu, Polres Tasikmalaya juga membangun sejumlah posko-posko kesiapsiagaan bencana di wilayah-wilayah rawan bencana alam di Tasikmalaya.
"Kami terus ingatkan masyarakat dan menyosialisasikan tentang bahaya tanah longsor. Kami juga bangun pos-pos kesiapsiagaan bencana di daerah rawan," ujar Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Heryanto, Kamis (20/10/2022).
Dikatakan Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Heryanto, upaya lain yang dilakukan pihaknya untuk mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya korban akibat bencana alam yakni dengan memasang sejumlah papan peringatan atau poster di lokasi-lokasi rawan tanah longsor.
"Kami tentu selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal. Termasuk ketika ada kebencanaan kami fokus turut menangani," kata dia.
Sementara itu, Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto mengatakan, sebanyak 288 bencana alam terjadi di Kabupaten Tasikmalaya dalam waktu 10 bulan terakhir di 2022.
Dari total bencana alam yang tercatat di Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya tersebut, 246 di antaranya merupakan bencana hidrometeorologi.
Menurutnya, Kabupaten Tasikmalaya termasuk daerah di Jawa Barat yang memiliki potensi tingkat bencananya cukup tinggi. Kondisi tersebut tentunya menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dan juga masyarakat.
“Kabupaten Tasikmalaya ini termasuk daerah yang rawan bencananya sangat tinggi. Jumlah kejadian bencana alam yang tercatat di BPBD mencapai 288 kejadian selama 10 bulan terakhir ini,” ujar Ade Sugianto seusai apel kesiapsiagaan bencana di Mapolres Tasikmalaya, Selasa (18/10/2022).
Ia menuturkan, kondisi saat ini yang sudah memasuki musim penghujan menambah risiko terjadinya potensi bencana alam di Kabupaten Tasikmalaya. Kejadian bencana alam yang di antaranya tanah longsor dan banjir.
“Dalam penanganan bencana alam ini memang dibutuhkan keterlibatan multisektor. Saya ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak TNI-Polri, Basarnas, Tagana dan lainnya yang sigap dalam menangani kebencanaan, khususnya bagi Polri yang saat ini melaksanakan apel kesiapsiagaan kebencanaan,” tuturnya.
Editor : Asep Juhariyono