TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Sejumlah alumni suskes Universitas Lampung ini mungkin bisa menjadi inspirasi Anda untuk mengikuti jejak mereka dalam berkarier.
Para alumni sukses Universitas Lampung ini berkiprah dalam berbagai bidang. Ada yang suskses menjadi penulis buku, polisi, politikus, hingga pejabat negara.
Lantas, siapa sajakah mereka? Berikut ini sejumlah alumni suskes Universitas Lampung yang dilansir dari Quipper Campur, Kamis (25/8/2022):
1. Bayu Pramono
Bayu Pramono adalah seorang penulis dengan segudang aktivitas. Walaupun belum lama menjadi alumni Universitas Lampung, Bayu Pramono yang meraih gelar sarjana sosial dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ini sudah menghasilkan karya yang diangkat dari pengalaman pribadinya.
Dia menulis buku “Jejak Sang Mahasiswa” yang terinspirasi dari latar belakang dirinya yang berasal dari keluarga broken home dan merantau dari Lubuk Linggau ke Bandar Lampung untuk kuliah.
Semasa di kampus Bayu berjuang menjadi pengusaha muda dan organisatoris. Namun, dia harus kehilangan ibunya yang meninggal sebelum dia lulus kuliah. Kendati demikian, Bayu berhasil menjadi lulusan terbaik Universitas Lampung pada 2013.
Pria kelahiran 1992 ini sekarang sedang mengembangkan bisnis propertinya, yaitu perumahan 165 di Jakarta. Dia juga menjadi konsultan properti, pemilik bisnis becak mini di PKOR Way Halim, dan aktif sebagai dosen kewirausahaan LP3I Ciputat, Guru Ekonomi Bimbel Islam Salemba Plus, dan founder sekaligus Trainer di Indonesia Spirit Institute (ISI).
2. Rifian Al Chepy
Seniman teater dan pendidikan inklusi Kota Metro Rifian Al Chepy merupakan lulusan FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Universitas Lampung. Ketika masih mahasiswa, dia juga sangat aktif di sejumlah organisasi, gemar mengorganisir massa, orasi, baca puisi, dan menyanyi.
Pada 1992, dia membentuk Teater Kurusetra UKMBS Universitas Lampung bersama Iswadi, Panji dkk, dan menjadikan UKM ini paling banyak peminatnya pada 1995. Kini bapak tiga anak ini menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Kesenian Metro (DKM) dan Kepala Bidang Kebudayaan di Dinas Dikbudpora Kota Metro.
Di samping menjadi pengurus DKM, dia juga mengurusi penyandang difabel yang berusia sekolah dengan menjadi Ketua Pokja Pendidikan Inklusi Metro yang dilantik oleh perwakilan Unesco. Pendidikan Inklusi di Metro bahkan menjadi model pendidikan inklusi pertama di Lampung.
Editor : Asep Juhariyono