TASIKMALAYA, iNews.id - Penemuan mayat di kamar kos di Kampung Cibodas Pasar, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, tak hanya menggemparkan warga setempat. Tapi juga menimbulkan katakutan dan trauma baik bagi penghuni kos lainnya serta masyarakat sekitar.
Setelah beberapa jam jasad keduanya ditemukan, penghuni kos lainnya di tempat tersebut pun dihantui rasa takut. Mereka memilih meninggalkan kamar kos milik H Acep (70) tersebut dan mencari tempat lain yang lebih jauh.
Ada delapan kamar kos di tempat tersebut dan semua terisi sebelum penemuan mayat tersebut. Tarif kamar kos tersebut sebesar Rp 400 ribu per bulan. Kamar kos ini pun selama ini laris karena tergolong murah dan bangunannya baru. "Selalu penuh kamar kos disini," kata Nana (50) salah seorang warga.
Sebelum proses identifikasi yang dilakukan tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota selesai, penghuni kamar kos di tempat ini sudah angkat kaki. Mereka mengangkut perabotan yang ada di kamar dengan sepeda motor dan mobil serta dibantu rekan-rekannya.
Susana mencekam terlihat saat malam hari setelah kejadian tersebut. "Saya takut dan trauma. Lebih baik pindah dari sini daripada ketakutan," kata Ervi (30) salah seorang penghuni kamar kos tersebut.
Tak hanya penghuni kos, warga sekitar pun mengaku takut melintas gang tersebut. Menurut penuturan Nana, setelah kejadian lingkungan sekitar kamar kos tersebut terlihat sepi dan mencekam.
Warga, kata dia, tak lagi berani melintas di gang tersebut selepas magrib. "Tidak ada yang melintas kalau sudah magrib. Warga memilih berjalan memutar daripada melewati kamar kos itu. Takut dan merinding kalau lewat sini," ujar Nana.
Sepengetahuan Nana peristiwa penemuan mayat seperti ini baru pertama kali terjadi di wilayahnya. Karena itu wajar jika warga merasa ketakutan setelah kejadian tersebut.
Ia berharap kondisi seperti ini segera berlalu karena masyarakat juga butuh ketenangan. "Mudah-mudahan cepat normal kembali. Wajar masyarakat takut karena baru kali pertama ada kejadian seperti ini," cetus dia.
Sebagaimana diberitakan, warga Kampung Cibodas Pasar, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong, Kabupaten tasikmalaya dibuat gempar. Pasalnya di salah satu kamar kosan di kampung tersebut ditemukan dua jenazah laki laki dan perempuan.
Saat ditemukan kedua korban berlumuran darah dan dalam posisi tertidur di kasur. Peristiwa penemuan mayat tersebut berlangsung Sabtu (23/10/2021) sekitar pukul 14.30 WIB.
Menurut keterangan Atun Mokodas (55), Kadus Kampung Cibodas Pasar, korban perempuan bernama Widia yang bekerja sebagai petugas keamanan di pabrik garmen PT Tiodore.
Sedangkan laki-laki yang usianya diperkirakan lebih tua dari sang perempuan warga Kota Cimahi. "Yang perempuan statusnya janda. Dia mengontrak kamar kos disini," kata dia kepada para wartawan di TKP.
Kematian sejoli yang jasadnya ditemukan di kamar kos di Kampung Cibodas Pasar, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, mulai terkuak.
Kedua korban diduga meninggal dunia lantara terkena tembakan senjata api jenis pistol. Lantas siapa pelaku penembakan tersebut?
Dari informasi yang dihimpun iNewsTasikmalaya.id, pelaku penembakan terhadap Widianingsih (42) adalah kekasihnya sendiri bernama Serda (Pur) Sutriono (56).
Pensiunan TNI-AD Pelaku penembakan terhadap anggota satpam perusahaan garmen tersebut kemudian mengakhiri hidupnya dengan cara yang sama.
Bukti-bukti bahwa keduanya meninggal lantaran tertembak terlihat dari ditemukannya sepucuk senpi di kamar korban.
Tak hanya senpi, polisi juga menemukan sejumlah selongsong peluruh di TKP. Selongsong yang ditemukan polisi berjumlah lebih dari satu buah.
Barang bukti tersebut telah diamankan polisi. "Kita temukan barang bukti sepuncuk senpi dan beberapa selongsong peluru. Diduga pelaku penembakan adalah kekasih korban yang .
Dan pelaku mengakhiri hidupnya dengan menembak diri," kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Aszhari Kurniawan kepada para wartawan, Minggu (24/10/2021).
Editor : Asep Juhariyono