TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Putera Nusantara (BPN) Kota Tasikmalaya menyambut perwakilan industri Jepang, pada Senin (29/1/2024) pagi.
Kedatangan perwakilan industri Jepang di SMK BPN Kota Tasikmalaya disambut langsung oleh Ketua Yayasan SMK BPN Kota Tasikmalaya, H Uus Rusyamsi Affandi, S.KM dan Kepala SMK BPN Apt. H. Pian S Nurrochman, S.Si., M.Pd. beserta jajarannya.
Kedua tamu dari Jepang bernama Shintarou dan Sensei Gifar itu langsung dipakaikan iket sunda di kepalanya masing-masing yang disambut oleh para siswa dengan memakai kimono lengkap dengan payung geulisnya.
Setelah itu, dua tamu Jepang bersama staf pengajar SMK BPN Kota Tasikmalaya serta LPK SO Embun berjalan bersama menuju aula tempat dilangsunggnya pertemuan dengan orang tua dan siswa calon peserta diklat bahasa Jepang.
Sementara itu, di aula SMK BPN Kota Tasikmalaya yang menjadi lokasi dilaksanakanya silaturahmi dengan orang tua dan siswa calon peserta diklat, perwakilan industri Jepang disuguhkan penampilan kreasi seni angklung dari siswa SMK BPN Kota Tasikmalaya.
Kepala Program Keahlian Layanan Kesehatan, Konsentrasi Keahlian Asisten Keperawatan dan Caregiver, SMK BPN, Nida Hanifah SKep Gr mengatakan, tujuan kunjungan perwakilan industi Jepang ke sekolahnya itu, ialah untik melihat pendidikan dan pembelajaran di SMK BPN, khususnya untuk persiapan pekerja migran yang akan berangkat ke Jepang.
"Hari ini SMK BPN Kota Tasikmalaya kedatangan tamu dari Jepang ada dua perwakilan dari Industri Jepang. Yang pertama dari Industri Sunscare, satu lagi dari Industri Jepang yang naantinya bisa menerima lulusan dari SMK BPN Maupun dari sekolah yang lain," kata Nida pada iNewsTasikmalaya.id
Nida menuturkan, pada tahun 2024-2025 ini ada 47 siswa dari berbagai proram yang ada di SMK BPN serta sekolah-sekolah yang lain yang akan mengikuti pelatihan Bahasa Jepang sebagai syarat untuk bisa bekerja di Negeri Sakura itu.
Lanjut Nida, pelatihan bahasa jepang itu akan dimulai pada Februari 2024 dengan kurun waktu 6 bulan yang akan dilaksanakan di lab Bahasa Jepang Kelas Internasional atau di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Jepang SMK BPN Kota Tasikmalaya dengan LPK SO Embun.
"Ketika akan bekerja di Jepang itu harus ada sertifikat bahasa level 4 yaitu bahasa Jepang. Nah jadi mereka pelatihan bahasa dulu setelah selesai kurang lebih 6 bulan mereka lulus, baru mereka kerja di Jepang. Tadi kurang lebih ada 12 bidang peminatan, seperti peternakan, pengolahan makanan, pabrik dan lain lain," ujarnya.
"Dari SMK BPN sendiri kurang lebih ada 41, sekarang masih kelas 12 atau kelas 13, rencananya nanti di bulan Februari atau pada bulan puasa atau bulan maret akan dilangsungkan mulai pembelajaran bahasa, setengah hari dari pukul 12.00 WIB sampai 16.00 WIb, sisanya nanti begitu mereka lulus setelah perpisahan di bulan Mei langsung belajar full dari jam 08.00 sampai 16.00 WIB," tambahnya.
Jadi tujuan mereka datang ke SMK BPN Kota Tasikmalaya itu, dikatakan Nida, untuk melihat calon peserta yang nantinya akan bekerja di perusahaan yang mereka kelola, sehinga pihaknya ingin melihat secara langsung bagaiamana proses pembelajaranya serta di mana asal mereka sekolah.
"Jadi ketika mereka bekerja di Jepang kita sudah tahu mereka itu akan ditempatkan di perusaahn mana, salah satu perusahaan nya yang baru datang ke sini," ungkapnya.
Nida berharap, SMK BPN Kota Tasikmalaya sebagai SMK pusat keunggulan sektor pekerja migran nantinya semakin banyak lulusan SMK BPN maupun sekolah lainnya yang bisa bekerja di Jepang, melalui pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Jepang SMK BPN Kota Tasikmalaya.
"Untuk peserta nanti semangat mengikuti pelatihan bahasanya, nanti akan bekerja di Jepang dengan mendapatkan gajih fantastis, tadi disebutkan nominalnya minimal Rp17 juta," tandanya.
Sementara itu, salah seorang siswi kelas 13 SIJA SMK BPN Kota Tasikmalaya, Mega Rahayu, mengungkapkan alasan dirinya ingin bekerja di Jepang adalah ingin lebih mengeksplore diri sendiri ke negeri luar, pasalnya apa yang saat ini ada di Jepang dengan kecanggihannya itu akan terjadi di Indonesia.
"Saya ingin mendapatkan bekal yang lebih, pengalaman yang lebih untuk nanti menentukan masa depan saya di sini," singkat Mega saat sesi tanya jawab.
Usai melakukan silaturahmi dengan orang tua dan calon peserta diklat, perwakilan Industri Jepang itu langsung meninjau ketiga ruangan laboratorium yang ada di SMK BPN Kota Tasikmalaya.
Editor : Asep Juhariyono