TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Warga Desa Deudeul, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, mengembangkan usaha budidaya lebah Apis Cerana dan Trigona.
Dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah, mereka melakukan budidaya lebah madu murni ini sejak lima tahun lalu dan menjadi sumber nafkah yang layak.
Tutang, salah seorang pembudidaya, warga Kampung Sukawelas, Desa Deudeul, menuturkan, dirinya sudah lima tahun menggeluti budidaya lebah madu murni ini.
"Ada dua jenis lebah yang dibudidayakan, yakni jenis Apis Cerana dan Trigona. Madu yang dihasilkan dari jenis Apis Cerana rasanya manis dan mempunyai tekstur kental, sedangkan Trigona manis asam," jelas Turang, seraya menyebutkan, kedua jenis madu ini digemari para pembeli.
Menurut Tutang, masa panen madu biasanya bisa dilakukan dua sampai tiga kali dalam satu tahun. Itu pun dalam kondisi sedang musim bunga.
Agar vegetasi untuk lebah terpenuhi, di halaman rumah ditanami pohon santos lemon yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan lebah.
"Itu gunanya agar kebutuhan nutrisi lebah terpenuhi. Santos lemon mengandung nektar yang dibutuhkan oleh lebah," ujar Tutang.
Budidaya lebah ini dilakukan dalam kotak kayu berukuran 30 x 10 cm. Kemudian kotak yang sudah diisi lebah ditata di sejumlah titik pekarangan rumah. Dengan teknik tertentu, madu bisa dipanen secara bergantian.
Ia berharap ada tambahan modal bibit dari pemerintah agar usaha semakin berkembang. "Untuk pemasaran masih mengandalkan pelanggan yang datang ke rumah," kata Tutang.
Satu kotak sarang lebah bisa menghasilkan satu liter madu. Ada pun kemasan yang digunakan berupa botol bekas sirup, dengan harga Rp150.000 per botol.
Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Deudeul, Bubun, menyambut baik usaha budidaya lebah di Desa Deudeul. Ia pun berharap terus ada inovasi agar usaha terus berkembang.
"Mengapresiasi sekali dan semoga budidaya ini berkembang dan memotivasi warga lainnya. Kami ikut mendorong agar pemerintah melalui dinas terkait memberikan bantuan modal untuk pengembangan usaha.
Editor : Asep Juhariyono