TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Sebanyak 392 jemaah haji kloter 23 JKS asal Tasikmalaya tiba di Gedung Dakwah Islamiyah, Kota Tasikmalaya, Rabu (12/7/2023) malam.
Pantauan di lapangan, sejak pukul 16.00 WIB keluarga jemaah haji mulai memadati area depan gedung dakwah. Saat bus rombongan jemaah haji tiba di lokasi sekira pukul 18.00 WIB, isak tangis dan gemuruh sorak teriakan keluarga pun pecah.
“Hari ini yang tiba kloter 23 JKS. Semuanya asal Kota Tasikmalaya berjumlah 392 orang ditambah 8 orang petugas, jadi total semuanya 400 orang," ucap Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tasikmalaya, Supriana.
Ia menuturkan, ratusan jemaah haji asal Kota Tasikmalaya dari Kloter 23 JKS yang sudah melaksanakan rukun Islam ke-5 semuanya dalam keadaan selamat. Namun, ada satu jamaah yang mengalami sakit dan saat ini tengah dilakukan perawatan medis di rumah sakit di Tanggerang, Banten.
"Alhamdulillah, semuanya selamat, dan hari ini kita akan lepas kembali ke keluarganya masing-masing. Hanya 1 yang saat ini alami sakit dan dirawat di rumah sakit di Tanggerang," tuturnya.
Ia berharap, seluruh jemaah haji yang saat ini sudah kembali bisa menjadi haji yang mabrur. "Mohon doa, mudah-mudahan mereka semua menjadi haji yang mabrur dan mabruroh," kata dia.
Supriana menyampaikan, yang menjadi kendala saat pelaksaan haji, selain cuaca yang panas juga jarak dari hotel menuju Masjidil Haram cukup jauh.
"Yang kami terima dari petugas, yang menjadi kendala di sana itu memang jarak antara hotel ke Masjidil Haram itu cukup lumayan jauh. Tapi bicara tentang ibadah, semakin banyak tantangan dan semakin jauh, maka semakin besar pahalanya," ungkapnya.
Salah seorang jemaah haji, Dadang Surahman (61) mengaku bahagia bisa kembali ke tanah air dalam kondisi yang sehat.
"Tentunya sangat senang dan terharu bisa kembali ke tanah air terutama ke Kota Tasikmalaya dan juga alhamdulilah tidak ada yang tertinggal dan semua selamat dan sehat," ucap Dadang.
Ia menuturkan, selama melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi, dirinya mendapatkan banyak pengalaman yang mengesankan.
"Pengalaman yang mengesankan ternyataa banyak seni kalau di sana, terutama pada saat kita di Muzdalifah, kita akan ke Jamarot itu, kita orang baru di Arab Saudi dan jalannya juga banyak lalu luas-luas, jadi banyak yang nyasar," kata Dadang.
"Tapi menurut pengalaman, kalau tidak nyasar di Arab Saudi itu bukan jemaah haji karena kan kita baru di sana, tapi semuanya dinikmati dan diakhirnya happy ending," lanjutnya.
Dadang menyebut, pelayanan para petugas kepada para jemaah haji dari mulai pemberangkatan sampai kembali ke tanah air menunjukan pelayanan yang sangat baik.
“Alhamdulilh, khususnya bagi kloter 23 JKS, kita dan petugas semuanya bersinergi. Akhirnya semuanya berjalan lancar, baik, komunikasinya bagus, semua terjalin dengan bagus," jelas dia.
Ia mengatakan, dengan cuaca yang berbeda dengan di Indonesia, yang mana di Arab Saudi cuaca panas bisa menyampai 45 derajat. Meski cuaca panas, lanjut Dadang, tidak sampai menghalangi semangatnya dan jemaah lainnya dalam melaksanakan seluruh rangkaian ibadah di tanah suci.
“Kalau cuaca panas itu betul, kalau biasanya di Tasikmalaya di 30 derajat, kalau di sana (Arab Saudi) bisa sampai 45 derajat. Meski panas, di sana itu tidak sampai mengeluarkan keringat, jadi tidak banyak yang terbakar," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono