TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Menjelang Hari Raya Idul Adha atau idul kurban 1444 H, penjual hewan kurban di Kota Tasikmalaya memprediksi akan terjadi peningkatan penjualan dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang penjual hewan kurban, Nandang Suryana, di Kampung Babakan Pala Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Menurutnya, jika dibandingkan 2022 lalu dengan adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi membuat penghasilan dari penjualan hewan kurban mengalami penurunan.
"Tahun kemarin kan ada penyakit PMK, sekarang alhamdulilah sudah ada peningkatan," ucap Nandang,Senin (12/6/2023).
Meski tahun sekarang diterpa isu penyakit LCD atau Lato-lato yang menyerang pada hewan ternak sapi, lanjut Nandang, dirinya yakin jika hal tersebut tidak akan mempengaruhi terhadap penjualan.
"Sekarang ada isu penyakit LCD atau Lato-lato. Bagi saya tidak ada pengaruhnya, dikarenakan di sini sanitasi kandang terus pakan sapi juga selalu diperhatikan. Bisa dilihat sendiri lah kandangnya, sapi 200 ekor juga tidak terasa bau, dikarenakan sanitasinya terjaga dari mulai sapi datang, saya beri vitamin," tegas dia.
Nandang menjelaskan, pada Idul Adha tahun ini, ia memiliki stok sapi sekitar 351 ekor sapi yang siap untuk dijual. Ia mengaku hingga saat ini sudah menjual sebanyak 300 ekor sapi. Sedangkan pada saat ada PMK, hanya dapat menjual 185 ekor.
"Saya itu stoknya 351ekor, sudah terjual sekitar 300, sisanya belum terjual. Untuk yang beli itu yang biasa mayoritas dari sini. Penjualan sampai ke Bandung, Banjar. Jadi sudah tidak perlu lagi promosi apa apa, saya jualan sapi sudah dari tahun 2000," kata Nandang.
Ia menambahkan, harga sapi setiap tahunnya mengalami perubahan. Sementara untuk jenis sapi yang disediakan juga bermacam-macam.
"Harga saya mulai dari harga Rp20 juta sampai dengan Rp70 juta juga ada. Soal harga variasilah. Di sini saya jual sapi jenis dari Madura, Limosin, dan jenis sapi lainnya, macam-macamlah," tuturnya.
Nandang menegaskan jika hewan kurban sapi yang dijualnya dalam kondisi sehat, tidak ada yang terserang penyakit LCD.
"Sekarang gak ada yang terkena penyakit, bisa di cek sendiri," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono