Logo Network
Network

VIDEO: Dukung Penciptaan Wirausaha Muda di Tasik, Unsil Gelar Pelatihan Bucket dari Kardus Bekas

Kristian
.
Sabtu, 10 Juni 2023 | 05:44 WIB

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Mendukung penciptaaan wirausaha muda di Kota Tasikmalaya, Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya menggelar pelatihan pembuatan bucket kepada ibu-ibu Komunitas Tasik Creative and Committe (TCIC). 

Pelatihan membuat bucket dengan memanfaatkan bahan bekas berupa kardus tersebut digelar di Auditorium Gedung Creative Center (GCC) Kompleks Dadaha, Kelurahan Nagarawangi, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jumat (9/6/2023).

Dosen Manajemen Unsil yang sekaligus ketua penyelenggara kegiatan pelatihan, Lucky Radi Rinandiyana mengatakan, bahwa setiap tahunnya pihaknya melakukan kegiatan sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat. 

Menurutnya, Tasikmalaya merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki potensi untuk pengembangan ekonomi kreatif

Dengan potensi budaya lokal, kreativitas masyarakat, dukungan pemerintah, perkembangan teknologi, dan peningkatan kesadaran konsumen, pengembangan ekonomi kreatif di Tasikmalaya terus berkembang dan memberikan peluang bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi lokal. 

"Kebetulan kami ngobrol dengan Pak Kadisporabudbar, Deddy Mulyana, dan ternyata fenomena di Tasik ini salah satunya adalah ingin memanfaatkan sumber daya yang potensial itu apa. Kita lihat salah satunya adalah bentuk bikin benda-benda atau barang barang bisa di jual pada saat orang- orang butuh event tertentu, misalkan wisuda, dan ulang tahun," ucap Lucky. 

Dikatakan Lucky, Universitas Siliwangi memiliki komitmen yang tinggi untuk berperan serta dalam proses pemulihan ekonomi pasca pandemi. Salah satunya melalui kegiatan berbasis Tridharma Perguruan Tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat.

"Tentu kami juga menginginkan pada saat acara khusus ini orang bisa mengekspresikan dalam bentuk produk segala macam. Ternyata yang kita lihat fenomena ini menjadi salah satu awal untuk dijadikan kegiatan ekonomi bagi masyarakat di Kota Tasikmalaya khususnya," kata dia. 

"Makanya kita bersepakat untuk membuat sebuah acara, memang belum terlalu besar tapi kami harap ini akan berkesinambungan ke depannya" tambah dia. 

Selain itu, Lucky menyebutkan, dalam program pengabdian masyarakat ini, pihaknya memanfaatkan kardus bekas sebagai bahan untuk membuat kerajinan fungsional yang sedang diminati oleh kalangan muda sebagai hadiah. 

Ia menyampaikan, salah satu faktor yang menghambat peningkatan daya beli masyarakat adalah kurangnya pemanfaatan teknologi yang baik. Oleh karena itu, pihaknya juga akan memberikan pelatihan tentang penerapan teknologi yang baik. 

"Dan salah satu yang agak sulit ketika kita ingin memanfaatkan sampah untuk bahan daur ulang ini sumber daur ulangnya terkadang bercampur dengan sampah lain. Mungkin kesadarannya bahwa semua yang tidak terpakai dianggap sampah," kata dia. 

"Makanya ada program di Pemerintah Kota tadi sudah disebutkan tentang bank sampah. Ini menjadi salah satu awal yang bagus supaya nanti ketika para pengusaha baru ini mau bikin bucket dari bahan bahan daur ulang, suplay daur ulangnya juga tersedia dan tidak kesulitan nyari gak harus sampai keluar kota," pungkasnya. 

Kerja sama dengan Kampus Unsil dalam kegiatan pelatihan bagi para pelaku kreatif dalam mengembangkan bahan bekas itu pun disambut baik oleh Kadisporabudpar Kota Tasikmalaya Deddy Mulyana. 

Menurutnya, salah satu subsektor yang sangat besar potensinya di Kota Tasikmalaya yaitu ekonomi kreatif. Dari data bahwa ada sekitar 6.300 ekonomi kreatif yang berkegiatan. 

"Jadi lembaga yang ada di Universitas Siliwangi kita bisa kerja sama untuk menggali potensi-potensi yang bisa dilakukan, di antaranya dengan pelatihan, pengembang-pengembangan kerja sama kedepannya tidak hanya industri. Saya menyambut baik adanya kegiatan tersebut," kata Deddy. 

Ia menambahkan, potensi-potensi daur ulang khusus dari sampah-sampah yang bisa dikembangkan sudah banyak, di antaranya dengan bank sampah, serta program pemerintah saat ini yakni satu kelurahan harus mempunyai dua bank sampah untuk mengolah industri daur ulang itu.

"Tapi ini menjadi tantangan bagi kami, kebetulan kan di kita sudah ada fasilitas gedung. Keingian kami gedung ini dimanfaatkan oleh teman- teman yang sering berkegiatan di ekonomi kreatif," pungkasnya. 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Berita iNews Tasikmalaya di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.