Logo Network
Network

Video Buku Rekening Dipakai Transaksi Game Online, Puluhan Pelajar di Kota Tasikmalaya Lapor Polisi

Asep Juhariyono
.
Kamis, 06 Januari 2022 | 05:11 WIB

TASIKMALAYA, iNews.id - Puluhan pelajar di Kota Tasikmalaya diduga menjadi korban penipuan oleh seseorang berinisial R dengan modus pembuatan buku rekening. Rupanya, buku rekening yang dibuat oleh para pelajar ini digunakan untuk transaksi game online

Pembuatan buku rekening para pelajar tersebut terjadi sejak Oktober 2021. Puluhan pelajar yang diduga menjadi korban penipuan tersebut berasal dari wilayah Kecamatan Mangkubumi dan Kawalu. 

Para pelajar mulai curiga buku rekeningnya disalahgunakan ketika datang dari pihak bank ke rumah menanyakan terkait transaksi di buku rekeningnya yang dinilai mencurigakan. 

Salah seorang korban, MI (18) warga Kecamatan Kawalu mengatakan, dirinya bersama puluhan remaja yang rata-rata masih berstatus pelajar tersebut diminta oleh seseorang berinisial R untuk membuat buku rekening berikut kartu Ajungan Tunai Mandiri (ATM). 

"Saya diminta buat buku rekening oleh R. Saya diantar ke bank dan seolah-olah tidak kenal dengan R. Setelah buku rekening jadi, pelaku meminta buku rekening dan kartu ATMnya," ujar MI, Rabu (5/1/2022).

Ia menuturkan, rekening yang dibuat oleh puluhan pelajar berbeda-beda bank, di antaranya bank BCA, bank BRI, bank BNI dan bank Mandiri. 

"Katanya buku rekening dan ATMnya dipinjam dulu tapi sampai sekarang tidak dikembalikan. Ada 3 buku rekening dari 3 bank berbeda kalau punya saya," kata dia. 

Dikatakan MI, ada sekitar 20 orang yang mengalami hal serupa dengan dirinya. Bahkan salah seorang di antaranya telah didatangi oleh pihak bank. Karena takut dan khawatir buku rekeningnya disalahgunakan, para pelajar ini kemudian melaporkannya ke pihak kepolisian. 

Ia menyebut, bahwa R yang mengakunya warga Jampang rekening itu akan digunakan untuk game online slot. 

"Iya sempat bilang untuk game online," ucap MI. 

Korban lainnya, DN (18) warga Kecamatan Mangkubumi mengatakan, orang yang telah menyuruhnya membuat buku rekening adalah pendatang yang menikah dengan salah seorang perempuan di Kampungnya. 

"Saya diajak sama adik iparnya dan disuruh oleh R untuk membuat buku rekening. Setelah dari bank dirinya diminta datang ke rumah R dan menanyakan buku rekening beserta kartu ATMnya," ujar DN. 

Sama seperti korban lainnya, DN pun mengaku diberi uang sebesar Rp 200 ribu dan buku rekening serta kartu ATMnya dipinjam oleh R. 

"Bilangnya sih dipinjam dulu tapi tak balik lagi. Saya lapor ke polisi karena takut nomor rekening saya dan korban lainnya disalahgunakan pelaku," ungkapnya. 

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Cihideung Polres Tasikmalaya Kota Iptu Ruhana Efendi membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari para pelajar terkait dugaan laporan penipuan. 

"Tadi ada 4 orang yang datang ke Polsek membuat laporan polisi. Dari keterangan pelapor, ada 22 orang yang diduga sebagai korban," ujar Ruhana. 

Berdasarkan keterangan pelapor buku rekening yang mereka buat diminta oleh seseorang dan alasan dipinjam. Namun, sampai saat ini belum dikembalikan sehingga para pelajar ini khawatir buku rekeningnya disalahgunakan. 

"Kalau keterangan korban buku rekening itu untuk game online," kata dia. 

Ruhana menambahkan, pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait laporan puluhan pelajar yang buku rekeningnya diduga digunakan untuk transaksi game online. "Kami akan selidiki dan informasinya terlapor ini sedang keluar kota," tandasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Berita iNews Tasikmalaya di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.