TASIKMALAYA, iNewsTasikmalay.id – Ratusan mahasiswa STIMIK Tasikmalaya berunjuk rasa terkait dengan dicabutnya izin perguruan tinggi atau ditutupnya kampus mereka oleh Kemendikbudristek RI.
Para mahasiswa berunjuk rasa di lingkungan Kampus STIMIK di Jalan RE Marthadinata, Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Senin (27/3/2023).
Baca Juga
Sayembara Desain Maskot dan Jingle Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya Resmi Ditutup, Siapa Pemenangnya?
Ratusan mahasiswa dari tingkat satu hingga tingkat akhir menuntut pihak yayasan memberikan hak-hak mereka. Selain itu, mereka juga memasang spanduk bernada kekecewaan atas sikap yayasan yang tidak terbuka terkait dengan penyebab ditutupnya kampus tersebut.
Pantauan iNewsTasikmalaya.id di lapangan, tampak beragam ekspresi dari para mahasiswa STIMIK Tasikmalaya ini. Mereka ada yang begitu emosionalnya menyampaikan aspirasi, ada pula yang menangis meratapi nasib yang menimpa dirinya pasca ditutupnya STIMIK Tasikmalaya.
"Kami ingin transfaransi dari pihak yayasan, kenapa STIMIk bisa diberhentikan apalagi sampai ditutup,” ujar koordinator aksi mahasiswa STIMIK Tasikmalaya, Hari Akbar.
Baca Juga
Ini Penyebab Utama Banjir Rutin di Desa Tanjungsari Sukaresik Tasikmalaya
Hari dan kawan-kawannya tak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah kampus tempat mereka menuntut ilmu untuk masa depan ditutup oleh Kemendikbudristek RI pada Jumat (24/3/2023) lalu.
STIMIK Tasikmalaya sejauh ini sudah terkenal oleh masyarakat terutama di wilayah Priangan Timur.
"Kami tidak menyangka, kami juga waswas, kabar ini dalam proses pimbanaan kan bisa disebut gemblinglah antara lanjut atau ditutup," bebernya.
Baca Juga
Banjir Sukaresik Rendam Lumbung Padi di Tasikmalaya dan Sekitarnya
Ia menuturkan, dengan ditutupnya kampus oleh Kemendikbudristek, membuat nasib pendidikan bagi 8.000 mahasiswa tersebut penuh dengan tanda tanya besar. Pasalnya, banyak Nomon Induk Mahasiswa (NIM) masih banyak yang belum terdaftar di LLDIKTI.
"Setelah ditutup sangat banyak kerugian, yang paling penting ijazah, uang UKT sudah masuk, ada beberapa mahasiswa yang NIM nya belum terdaftar di LLDIKI, dan masih banyak lagi," ucapnya.
Hari bersama kawan-kawannya mengaku bingung dengan nasib mereka mau di bawa ke mana. Mereka tidak tahu bagaimana pertanggungjawaban pihak kampus kepada para mahasiswa dan orang tua.
Baca Juga
Banjir Sukaresik Tasikmalaya, Data BPBD 400 Rumah yang Dihuni 1.500 Jiwa Terendam
"Kalau tidak ada tanggung jawab, kami sudah sepakat untuk membawa ke jalur hukum, karena kami juga ingin hal baiknya yang kami dapat gak mau dirugikan terus,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono