CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Pemerintah Kabupaten Ciamis terus berinovasi dalam menghadirkan pelayanan publik yang efektif, efisien, dan akuntabel. Terbaru, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya meluncurkan program digital bertajuk “Pasti Manis Galuh Go Digital – Hot Maknyus Berhadiah”, Kamis (31/7/2025), di Gedung Islamic Center Ciamis.
Program ini menjadi langkah nyata Ciamis dalam memperkuat tata kelola pemerintahan berbasis digital, sekaligus mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membangun sistem pajak daerah yang lebih transparan.
Dalam pidatonya, Bupati Herdiat menekankan pentingnya digitalisasi dalam sistem pemerintahan. Ia menyebut bahwa langkah ini bukan hanya mengikuti perkembangan zaman, tapi merupakan keharusan untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap layanan pemerintah.
“Digitalisasi bukan pilihan, tapi kebutuhan. Ini akan menekan kebocoran, memperkuat transparansi, dan tentu saja mendorong kenaikan PAD,” tegas Herdiat.
Saat ini, PAD Kabupaten Ciamis masih tergolong rendah, bahkan hanya berada di urutan ke-24 dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Kemampuan fiskal daerah pun baru mencapai sekitar Rp311 miliar, jauh tertinggal dibanding daerah lain yang sudah menembus angka triliunan.
“Dengan anggaran Rp100 miliar saja yang bisa dimanfaatkan, mustahil kita bisa bersaing jika tidak kreatif. Karena itu saya dorong semua kepala OPD dan desa proaktif mencari dana dari pusat dan provinsi,” ujarnya.
Dalam program “Pasti Manis”, masyarakat kini bisa menikmati kemudahan layanan administrasi kependudukan tanpa harus pergi ke kantor Disdukcapil. Cukup datang ke desa atau kelurahan, semua kebutuhan administrasi bisa diurus secara digital.
Sementara itu, “Hot Maknyus” menjadi gebrakan kreatif Pemkab Ciamis untuk meningkatkan kepatuhan pajak melalui pendekatan menarik. Masyarakat cukup membayar pajak melalui QRIS di restoran, hotel, atau tempat hiburan, lalu mengunggah struk pembayaran. Hadiahnya? Mulai dari iPhone, tablet, hingga pulsa gratis!
Namun Herdiat mengingatkan bahwa teknologi bisa menjadi pisau bermata dua. Ia menyoroti meningkatnya kasus kekerasan seksual, bullying di sekolah, dan pelanggaran yang melibatkan aparatur desa atau guru sebagai dampak negatif penggunaan teknologi tanpa kontrol moral.
“Digital boleh maju, tapi akhlak jangan tertinggal. Pendidikan karakter adalah tanggung jawab semua pihak, bukan hanya guru atau kurikulum,” tegasnya.
Selain soal pelayanan dan pajak, Bupati juga mengajak masyarakat berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan, mengingat Ciamis sedang dinilai dalam ajang Adipura.
“Kita pernah meraih Adipura Kencana. Itu bukan karena anggaran, tapi karena gotong royong. Mari kita wujudkan kembali prestasi itu,” ajaknya.
Kepala Bapenda Ciamis, Aef Saefuloh, menyampaikan bahwa saat ini PAD sudah mencapai 56 persen dari target tahunan. Kontribusi terbesarnya berasal dari sektor PBB, pajak reklame, dan kendaraan bermotor.
“Melalui aplikasi Maknyus, kami ajak warga untuk aktif menjadi pelapor. Upload struk pajak dan dapatkan hadiah,” jelasnya.
Aef juga mengungkap bahwa potensi besar masih terbuka dari sektor PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBN-KB, yang saat ini sudah menyumbang hampir Rp32 miliar ke kas daerah.
“Setiap hari harus ada pemasukan. Ini bukan tekanan, tapi indikator kinerja,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
