
“Tim kami juga tengah menunggu hasil laboratorium yang dikirim ke Bandung, untuk memastikan apakah sumber keracunan memang berasal dari makanan MBG,” ungkap Jani.
Pihaknya berharap, evaluasi ini bisa menjadi titik balik untuk memperbaiki sistem penyelenggaraan program MBG ke depan, agar tujuan utamanya yakni meningkatkan gizi siswa tidak justru menimbulkan risiko kesehatan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait